Pembaca jadi seolah-olah mendengar, melihat, dan meraba serta mengecap seperti kata yang diungkapkan pada puisi.
Konkret memiliki arti nyata atau berwujud.
Misalnya, pada kata jalan dalam puisi bisa bermakna sebagai kisah hidup.
Pada kata pohon bunga juga bisa bermakna sesuatu yang dirindukan.
Ini seperti kata-kata yang berasosiasi.
Asosiasi yaitu keterkaitan makna dengan hal lain di luar bahasa.
Sehingga, makna konotatif timbul sebagai akibat asosiasi perasaan pembaca terhadap kata yang diungkapka.
Intinya, pada kata konotatif, makna kata telah mengalami pergeseran atau penambahan dari makna aslinya.
Contohnya pada kalimat 'Kuda bernapaskan nyala'.
Kata nyala seharusnya berarti hidup atau terang.
Namun, pada kalimat itu justru memiliki arti semangat yang berkobar.
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR