Nakita.id - Bagi orangtua bayi baru lahir, penting tahu mengenai frekuensi BAB bayi normal.
Tahu frekuensi BAB bayi, bisa membantu Moms dan Dads lebih paham apakah yang dialami anaknya merupakan hal normal atau tidak.
Sebab, kotoran bayi baru lahir bisa menggambarkan kondisi kesehatannya yang sebenarnya.
Bila bayi alami frekuensi BAB dan BAK yang cukup, maka bisa membantu meyakinkan Moms dan Dads bahwa bayi ternyata tidak alami dehidrasi.
Sebenarnya, frekuensi BAB bayi bisa berbeda-beda.
Melansir Healthline, bayi baru lahir saat BAB akan mengeluarkan mekonium.
Mekonium yaitu zat hitam, lengket, dan seperti tar.
Mekonium dikeluarkan sekitar dari awal kelahiran hingga beberapa hari pertama.
Setelahnya, feses akan berubah jadi lebih encer.
Warnanya bisa coklat muda, kuning, atau kuning kehijauan.
Bayi yang hanya minum ASI bisa BAB beberapa kali dalam sehari.
Baca Juga: 50+ Inspirasi Nama Bayi Perempuan Kristen Moden dengan Awalan Huruf C
Namun, jika bayi juga diberi atau justru sepenuhnya minum susu formula, maka cenderung memiliki frekuensi BAB yang lebih kecil.
Bayi yang hanya minum ASI juga mungkin memiliki feses yang lebih encer.
Moms tak perlu khawatir bila bayi yang hanya minum ASI memiliki feses encer.
Ini bukan selalu jadi pertanda bayi alami masalah pencernaan, Moms.
Bayi yang hanya minum ASI memiliki feses lebih encer karena bayi menyerap makanan padat dalam ASI dengan baik.
Bagi bayi yang diberi susu formula, cenderung mengeluarkan feses berwarna kuning kehijauan atau coklat muda.
BAB bayi yang minum susu formula mungkin lebih padat, teksturnya seperti pasta.
Moms mungkin melihat adanya perubahan feses pada bayi seiring pertumbuhan anak.
Pola makan yang berubah juga bisa sebabkan feses berubah.
Misalnya, ketika bayi beralih dari ASI ke susu formula.
Atau mengubah jenis susu formula yang diberikan kepada bayi.
Baca Juga: Pola Tidur Bayi 2 Bulan untuk Perkembangan Si Kecil yang Baik
Perubahan itu baik dalam segi jumlah, konsistensi, maupun warna.
Saat bayi makan makanan padat, maka Moms mungkin melihat adanya potongan-potongan kecil makanan di fesesnya.
Melansir Childrens Colorado, berikut beberapa tanda feses pada bayi yang harus mendapatkan penanganan khusus.
Feses yang berwarna merah bisa saja karena makanan yang dikonsumsi, misalnya buah naga, atau makanan lainnya yang berwarna merah.
Namun, bila feses berwarna merah darah sebaiknya segera periksakan.
Ini menjadi tanda bahwa bayi alami alergi atau pendarahan di saluran cerna.
Sebenarnya bila feses bayi berwarna hijau muda kekuningan masih normal.
Namun, feses berwarna hijau tua juga bisa jadi tanda disebabkan cairan empedu.
Bagi bayi baru lahir hingga beberapa hari setelahnya wajar mengeluarkan feses berwarna hitam.
Namun, bila bayi mengeluarkan feses hitam padahal usianya sudah lebih besar maka harus waspada. Bisa jadi tanda pendarahan perut.
Coba berikan cahaya senter atau lampu pada feses. Bila dipastikan warnanya hitam, segera hubungi dokter.
Baca Juga: Cara Alami Mengatasi Bayi Susah BAB Sebelum Terlambat, Ibu Wajib Tahu
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR