Nakita.id - Hingga kini banyak yang penasaran mengenai kegiatan Posyandu untuk balita.
Kegiatan Posyandu untuk balita dilakukan rutin setiap bulannya.
Mulai dari bayi baru lahir hingga berusia 5 tahun disarankan untuk dibawa ke Posyandu setiap bulannya.
Berikut penjelasan mengenai kegiatan posyandu untuk balita.
Setiap bulannya, diadakan kegiatan penimbangan berat badan.
Tujuan kegiatan penimbangan berat badan ini supaya bisa mengetahui data berat badan setiap bulannya.
Apakah pertumbuhannya normal atau tidak.
Setelah ditimbang, data berat badan bayi dicatat di KMS.
Pada KMS terdapat grafik yang bisa membantu mengetahui pertumbuhan bayi normal atau tidak.
Pengukuran tinggi badan menggunakan alat infant ruler bagi bayi yang belum bisa berdiri.
Caranya, bayi ditidurkan, lalu luruskan kakinya.
Baca Juga: Daftar Pelayanan Kesehatan Posyandu Remaja
Kegiatan Posyandu untuk balita mengukur panjang bayi dilakukan dengan dengan menyesuaikan infant ruler dengan panjang bayi.
Sementara balita yang bisa berdiri menggunakan stature meter.
Cara menggunakan stature meter yaitu balita berdiri tegap dengan punggung menempel di tembok.
Posisi tubuh harus tegap dan kaki lurus.
Di sebagian Posyandu, diadakan kegiatan imunisasi.
Biasanya imunisasi yang tersedia yaitu imunisasi dasar lengkap dan tambahan dari pemerintah.
Penting untuk mengimunisasikan bayi sesuai tahapan usianya.
Imunisasi bisa meningkatkan kekebalan tubuh anak terhadap penyakit tertentu.
Setiap tahunnya, dilakukan pembagian vitamin A sebanyak 2 kali.
Tepatnya pada setiap bulan Februari dan Agustus.
Ada dua jenis vitamin A yang diberikan.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Vitamin A di Posyandu Untuk Anak Secara Gratis, Jangan Sampai Terlewat!
Diantaranya kapsul vitamin warna merah dan biru.
Kapsul vitamin warna biru untuk bayi berusia 6-11 bulan karena mengandung vitamin A 100.000 IU.
Sementara kapsul vitamin A warna merah untuk bayi usia 12-59 bulan mengandung vitamin A sebanyak 200.000 IU.
Bagi Moms yang memiliki balita dan bingung dengan kecukupan gizi anak, bisa berkonsultasi dengan kader Posyandu.
Secara rutin, kader Posyandu juga mengadakan konseling gizi.
PMT merupakan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan.
Ini sebagai program upaya mencegah stunting pada anak.
Makanan tambahan yang diberikan harus bergizi tinggi.
Diutamakan PMT terbuat dari bahan lokal yang mudah digunakan.
Misalnya bubur kacang hijau, sup ayam makaroni, pisang, telur rebus, dan sebagainya.
Itulah dia penjelasan kegiatan Posyandu untuk balita.
Baca Juga: Aturan Datang ke Posyandu Ibu Hamil, Cara Daftar Hingga Layanan yang Didapatkan
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR