Nakita.id - Tahukah Moms, ada beberapa jenis penyakit yang sering dialami ibu hamil.
Penting untuk waspada akan beberapa penyakit berbahaya yang mengintai ibu hamil.
Melansir Hopkins Medicine, berikut penjelasan mengenai beberapa penyakit yang dialami ibu hamil dan berbahaya.
Hiperemesis Gravidarum merupakan kondisi di mana ibu hamil alami mual dan ketidaknyamanan berat selama kehamilan.
Mual dan muntah parah ini bisa menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan.
Ini memungkinkan diperlukannya rawat inap.
Pada kondisi parah, hiperemesis gravidarum bisa sebabkan dehidrasi.
Perbedaan utama antara hiperemesis gravidarum dengan morning sickness biasa adalah bahwa hiperemesis gravidarum bisa sebabkan penurunan berat badan Moms hingga 5 persen atau lebih dari berat badan sebelum hamil.
Hingga kini, belum ada cara yang tepat untuk mencegah hiperemesis gravidarum.
Cara yang bisa dilakukan yaitu dengan minum obat meredakan mual hingga mendapatkan perawatan bila kondisi hiperemesis gravidarum sangat parah.
Sebagian besar ibu hamil yang alami hiperemesis gravidarum mengaku kondisinya membaik pada usia kehamilan ke-20 minggu.
Sementara yang lainnya masih terus alami gejala hiperemesis gravidarum sepanjang kehamilan.
Kondisi diabetes yang terjadi selama kehamilan disebut diabetes gestasional.
Diabetes gestasional berbahaya karena kadar gula darah ibu hamil sangat tinggi.
Ini juga berdampak bagi janin berisiko alami ukuran tubuh yang jauh lebih besar daripada ukuran bayi normal atau disebut makrosomia.
Ibu yang hamil dengan ukuran bayi sangat besar berisiko bayi tersangkut ketika lakukan persalinan normal.
Ibu hamil alami diabetes gestasional biasanya pada usia sekitar 24-28 minggu.
Namun, bagi yang memiliki kelebihan berat badan atau memiliki riwayat diabetes gestasional bisa alami kondisi ini lebih awal.
Ketika hamil, plasenta memberi bayi oksigen dan nutrisi untuk perkembangan yang tepat.
Biasanya plasenta menempel pada bagian atas rahim..
Namun, pada kasus plasenta previa, plasenta menutupi seluruh atau sebagian serviks.
Seseorang berisiko alami plasenta previa bila memiliki bekas luka di rahim dari kehamilan sebelumnya atau jika memiliki fibroid.
Baca Juga: Para Ibu Hamil Harus Tetap Waspada! Beberapa Penyakit Ini Bisa Muncul di Masa Kehamilan
Gejala utama plasenta previa adalah pendarahan yang disertai ada atau tidak adanya kram.
Sebagian besar ibu hamil tidak alami rasa sakit apapun saat pendarahan terjadi.
Dokter akan memastikan diagnosis menggunakan USG atau pemeriksaan fisik.
Hingga kinim tidak ada hal yang bisa dilakukan untuk mencegah plasenta previa.
Namun, bila ibu hamil termasuk berisiko tinggi alami plasenta previa sebaiknya selalu konsultasikan dengan dokter.
Preeklampsia merupakan suatu kondisi yang menyebabkan tekanan darah tinggi pada ibu hamil.
Bila tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa menyebabkan kematian.
Biasanya preeklampsia terdeteksi setelah 20 minggu usia kehamilan.
Preeklampsia sering dialami perempuan yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi.
Faktor risiko preeklampsia lainnya yaitu obesitas, usia remaja atau di atas 40 tahun, hingga hamil anak kembar.
Gejala preeklampsia diantaranya sakit kepala parah, perubahan penglihatan, hingga nyeri di bawah tulang rusuk.
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR