Kondisi kesehatan seperti diabetes atau stres dapat memengaruhi bagian-bagian ini dan fungsinya di dalam tubuh, menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi.
Aterosklerosis (penumpukan plak di arteri) adalah penyebab utama disfungsi ereksi, terutama pada pria di atas 50 tahun.
Dikutip dari Healthline, klaim dari beberapa produsen suplemen dan pemilik toko makanan kesehatan, suplemen herbal dan makanan kesehatan tertentu dapat meningkatkan potensi seksual dengan efek samping yang lebih sedikit daripada obat yang diresepkan.
Obat kuat alami juga umumnya dijual dengan harga lebih murah. Atau bahkan Moms dan Dads bisa membuatnya sendiri di rumah.
Namun, masih sangat sedikit penelitian ilmiah tentang pengobatan herbal untuk disfungsi ereksi yang dapat mendukung klaim tersebut.
Selain itu, tidak ada pula metode yang dapat digunakan untuk menguji keefektifannya.
Sebagian besar hasil uji coba pada manusia bergantung pada evaluasi diri, yang bisa jadi subjektif dan sulit ditafsirkan.
Selain itu, mengonsumsi suplemen obat kuat alami juga berpotensi mempengaruhi kerja obat-obatan yang sedang diminum, jika memang sedang melakuakan pengobatan rutin.
Sebaiknya sebelum mencoba obat kuat alami jenis apapun itu, selalu kkonsultasikan dengan dokter.
Moms dan Dads dapat berkonsultasi dengan spesialis jamu berlisensi atau bersertifikat, seperti dokter yang mendukung pengobatan alami, atau ahli akupunktur, sebelum mengonsumsi suplemen tertentu.
Mereka akan dapat membantu Moms dan Dads memilih suplemen dan dosis yang paling tepat.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR