Nakita.id - Banyak orangtua yang bertanya apakah masa pubertas bisa berakhir?
Jawabannya ada di sini ya Moms dan Dads.
Perlu diketahui masa pubertas seorang remaja juga harus menjadi tanggung jawab orangtua karena kalian bisa mengarahkan masa pubertas anak ke hal yang bermanfaat.
Mengenal lebih dalam masa pubertas remaja juga dapat membantu orangtua dalam menyikapinya dengan tepat.
Setiap anak akan mengalami masa tertentu pada usia yang berbeda-beda.
Pubertas adalah masa ketika anak-anak menjadi dewasa muda melalui perubahan fisik dan emosional.Tahapan ini tidak terjadi sekaligus, melainkan perlahan seiring berjalannya waktu.
Seiring berjalannya waktu masa pubertas juga bisa berakhir.
Inilah nantinya akan ada masa peralihan dari remaja menjadi dewasa. Tapi kapan ya masa berakhir pubertas?
Ternyata pubertas pada remaja ada jangka waktunya lo, Moms dan Dads.
Jadi masa pubertas bisa saja berakhir.
Lalu kapan masa pubertas berakhir? Perlu diketahui setidaknya ada 3 tahapan pubertas yang terjadi pada anak, yaitu Prapubertas, Pubertas, dan Pascapubertas.
Baca Juga: Anak Perempuan Terlambat Mengalami Pubertas, Bagaimana Mengatasinya?
Tahapan prapubertas adalah periode 2 tahun sebelum pubertas itu sendiri.
Dimulai ketika si anak untuk kali pertamanya mengalami perubahan pada fisiknya sebagai tanda kematangan seksual.
Sedangkan tahapan pubertas adalah titik puncak pencapaian kematangan organ reproduksi atau seksual.
Hal ini pada anak perempuan akan ditandai dengan terjadinya menstruasi pertama kali, dan anak laki-laki mengalami mimpi basah juga untuk pertama kalinya.
Sedangkan tahapan pascapubertas berlangsung sekitar 1 hingga 2 tahun setelah masa pubertas, yaitu ketika tulang telah tumbuh dengan lengkap dan organ reproduksi si anak telah terbentuk dengan sempurna.
Namun adakalanya pubertas yang dialami oleh seorang anak, baik perempuan ataupun laki-laki, agak terlambat daripada teman-teman sebayanya.
Hal ini adalah wajar.
Karena siapapun pasti akan mengalami pubertas yang berlangsung selama 5 tahun.
Usia umum pubertas berakhir adalah 13 tahun untuk perempuan dan 15 tahun untuk laki-laki.
Perlu diingat juga masa pubertas ini akan berhenti ketika ciri-ciri seks sekunder telah berkembang dengan baik dan organ-organ seks dari si anak telah berfungsi secara matang.
Apa saja?
Baca Juga: Apa Dampak yang Ditimbulkan dari Pubertas Sejak Dini pada Anak?
- Berusaha mencari lingkungan pergaulan selain keluarga
- Terdapat upaya untuk lepas dari ikatan keluarga
- Adanya sikap ketidak-tenangan, tidak seimbang, serta sifat bertentangan, dan lain sebagainya
- Kelenjar reproduksi anak mulai menghasilkan sel sperma atau sel telur
- Anak perempuan mulai mengalami menstruasi, sedangkan anak laki-laki mengalami mimpi basah.
- Tumbuh rambut pada bagian-bagian tertentu (pada ketiak dan sekitar kemaluan)
- Suara mulai berubah
- Motoriknya juga berubah, begitu juga dengan cara berjalannya mengalami perubahan dan lain sebagainya
Tetapi jika anak Moms dan Dads agak terlambat saat mengalami tahapan prapubertas, maka batasan usia tersebut bisa menjadi mundur alias lebih lama.
Hal ini wajar dan tidak perlu ada yang dikhawatirkan, karena pada akhirnya semua anak pasti akan mengalami dan menyelesaikan masa pubertasnya.
Jadi santai saja dalam menghadapinya, tak perlu terlalu merisaukannya.
Baca Juga: Ini Dia Cara Terbaik Orang Tua Mendampingi Anak di Masa Pubertas
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR