Nakita.id - Mengompol adalah hal yang umum terjadi pada anak-anak baik itu perempuan atau laki-laki.
Kondisi ini dialami oleh 15% anak usia 5 tahun, dan 7% untuk anak usia 8 tahun.
Persentase anak mengompol terus turun seiring dengan bertambahnya usia.
Hanya sekitar 1% anak masih mengompol ketika menginjak usia 15 tahun.
Anak laki-laki biasanya bisa mengatur kandung kemih agar tidak ngompol di usia 6 tahun.
Sementara anak perempuan biasanya di usia 5 tahun atau setahun lebih cepat.
Penyebab anak ngompol pun bisa sangat beragam, salah satunya kesulitan mengontrol kandung kemih.
Anak kesulitan mengontrol kandung kemih bisa terlihat dari sejumlah tanda.
Berikut ciri-ciri anak sering ngompol karena masalah kandung kemih.
Melansir dari laman NIDDK, berikut sejumlah ciri-cirinya.
Yuk simak!
Baca Juga: Batas Usia Anak Ngompol Dianggap Normal Berapa? Ini Penjelasannya
Ngompol siang hari
Anak mengalami masalah ngompol karena masalah kandung kemih diikuti tanda:
- rasa terburu-buru pipis disertai kebocoran urine
- pipis lebih dari 8 kali dalam satu hari
- frekuensi pipis kurang, hanya 2-3 kali dari jumlah normal 4-7 kali
- tidak selesai ketika pipis, masih ada sisa urine di kandung kemih
- posisi seperti berjongkok, peregangan, dan menyilangkan kaki bisa menyebabkan ngompol
Ngompol malam hari
Ngompol malam hari terbilang umum dan tidak digolongkan sebagai masalah keseahatn.
Apalagi jika ada faktor keturunan dalam keluarga.
Pada usia 5 tahun ke atas, ngompol di malam hari bisa jadi masalah ketika.
Baca Juga: Pentingnya Mengajarkan Anak Laki-Laki Toilet Training Agar Tidak Ngompol
- tidak pernah kering di malam hari
- ngompol lebih dari 3 kali seminggu dalam kurun 3 bulan
- ngompol lagi setelah 6 bulan tidak ngompol
Moms dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter apabila:
1. Anak masih mengompol di usia 7 tahun
2. Anak mengompol lagi setelah sempat lama tidak mengompol
3. Ngompol disertai rasa sakit, harus berlebihan dan warna urine merah atau pink
Baca Juga: Cara Menghilangkan Kebiasaan Anak Ngompol yang Hasilnya Memuaskan!
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR