Nakita.id – Salah satu tanda awal pubertas pada anak perempuan adalah adanya pertumbuhan payudara.
Biasanya anak perempuan mengalami pubertas pada rentang usia 8 tahun hingga 13 tahun.
Tahap awal pubertas dimulai dari area otak hipotalamus memberi sinyal pada kelenjar hipofisis untuk melepaskan hormon.
Pada perempuan, hormon memberi tahu ovarium untuk membuat hormon estrogen dan memicu pertumbuhan dan pelepasan sel telur.
Hormon pubertas lainnya berasal dari kelenjar adrenal, menyebabkan tumbuhnya rambut kemaluan dan ketiak, bau badan, jerawat, hingga pertumbuhan payudara.
Kemudian, yang banyak ingin diketahui adalah, kapan usia pertumbuhan payudara?
Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan seputar pertumbuhan payudara pada pubertas anak perempuan berikut ini, Moms?
Dilansir dari Parents, menurut Lisa Hoang, M.D., seorang dokter anak di Providence Mission Hospital di California Selatan mengatakna ada rentang usia yang cukup luas anak usia praremaja mulai mengembangkan payudara.
Waktu yang paling umum untuk hal ini terjadi adalah antara usia 10 hingga 11 tahun.
Tetapi, perkembangan payudara bisa juga dimulai sejak usia 7 atau 8 tahun.
Seringkali anak yang mengalami perkembangan payudara lebih awal akan terkejut, tetapi disinilah peran penting orangtua untuk meyakinkan anak bahwa apa yang terjadi adalah wajar dan normal.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Pubertas Prekoks pada Anak? Orangtua Wajib Tahu!
Mulailah berbicara dengan anak tentang apa yang diharapkan dengan pubertas dan izinkan mereka untuk bertanya tentang hal itu.
Yakinkan anak bahwa itu semua adalah bagian normal dari perkembangan dan membantu menumbuhkan citra tubuh yang positif.
Dr. Hoang juga menambahkan biasanya sekitar 2,5 tahun setelah perkembangan payudara dimulai, seorang anak akan mengalami periode menstruasi pertama mereka.
Ada juga jangka waktu yang panjang untuk menarche (menstruasi pertama), tetapi usia rata-rata adalah sekitar 12 tahun.
Tanda pubertas lainnya juga akan muncul, termasuk bertambahnya rambut tubuh, rambut kemaluan, dan keputihan.
Payudara anak perempuan biasanya berkembang sepenuhnya pada usia 17 atau 18 tahun, namun dalam beberapa kasus payudara dapat terus tumbuh hingga usia awal dua puluhan.
Sementara, ukuran payudara salah satunya ditentukan besar oleh faktor keturunan.
Karena payudara mengandung sel-sel lemak, ukuran payudara seorang gadis akan bertambah besar seiring bertambahnya berat badan.
Perkembangan payudara terjadi dalam beberapa tahap. Pada tahap paling awal, puting menjadi sedikit terangkat.
Selanjutnya, kuncup payudara berkembang menyerupai benjolan seukuran nikel, dengan puting dan payudara menjadi lebih tinggi dan warna areola menjadi gelap.
Berikutnya, segera payudara mulai terisi lebih banyak dan pada tahap akhir perkembangan payudara, payudara menjadi lebih bulat dan hanya puting yang terangkat.
Baca Juga: Kenali 5 Ciri-ciri Perubahan Fisik Pubertas Anak Perempuan
Saat payudara anak berkembang, mereka dapat mengalami beberapa gejala penting, kata Traci Brooks, M.D., kepala pediatri di Cambridge Health Alliance.
Gejala mungkin termasuk yang berikut ini.
- Saat jaringan payudara tumbuh dan puting susu keluar, anak mungkin mengalami rasa nyeri.
- Gatal, kesemutan, dan beberapa iritasi dapat terjadi saat kulit payudara meregang
- Beberapa remaja mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan saat berlari, berolahraga, atau melakukan aktivitas fisik lainnya.
Nyeri yang muncul saat pertumbuhan payudara adalah hasil dari jaringan payudara baru yang tumbuh dan terbentuk dengan sendirinya.
Pertumbuhan dan nyeri payudara yang tidak merata adalah hal yang normal dan biasanya membaik seiring berjalannya waktu.
Payudara akan terus membesar seiring dengan bertambahnya lemak tubuh gadis saat pubertas.
Mereka menjadi lebih bulat dan lebih penuh. Areola (area di sekitar puting) bisa menjadi lebih gelap dan lebih besar dan puting bisa menjadi tegak, atau menonjol.
Biasanya satu payudara berkembang lebih cepat dari yang lain.
Seiring waktu itu akan menjadi rata, namun banyak wanita dewasa menemukan ukuran payudara mereka sangat sedikit berbeda. Ini benar-benar normal.
Baca Juga: Ciri-ciri Primer dan Sekunder Pubertas Anak Perempuan dan Cara Merawat Organ Intim yang Benar
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR