Tabloid-Nakita.com - Salah satu hal yang dikhawatirkan ibu hamil adalah kelebihan berat badan setelah melahirkan. Berapa banyak kenaikan berat badan yang terjadi? Bisakah kembali langsing seperti sebelum hamil? Bagaimana cara menurunkan berat badan?
Meskipun memang sewajarnya sehabis melahirkan Mama menjadi lebih gemuk, sebetulnya ada cara mudah untuk mencegah penebalan lemak di perut. Meskipun tidak menguruskan tetapi bentuk perut yang proporsional terasa lebih nyaman. Caranya yaitu, mengonsumsi probiotik atau bakteri baik.
Baca: 5 Tanda Mama Menyimpan Lemak Perut
Penelitian teranyar terhadap manfaat probiotik selama kehamilan dilakukan oleh Kirsi Laitinen, seorang ahli gizi dan dosen senior di University of Turku, Finlandia pada 2009. Disebutkan, ibu hamil yang mengonsumsi suplemen probiotik pada trimester pertama dapat membantu mengurangi risiko konsentrasi central obesity (lemak pada perut) setelah melahirkan.
Obesitas sentral didefinisikan sebagai indeks massa tubuh (IMT) 30 atau lebih. Bisa juga dengan menggunakan pengukuran lingkar pinggang lebih besar dari 80 cm. “Ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa diet suplemen probiotik selama kehamilan dan juga menyusui memengaruhi kegemukan wanita selama 12 bulan setelah melahirkan,” ungkap Laitinen.
Baca: Efek Makanan Pedas untuk Ibu Hamil
Penelitian ini dilakukan terhadap 256 ibu hamil yang diberikan probiotik berupa kapsul atau pil. Ada yang disertai konsultasi atau pemantauan diet, ada juga yang tidak. Kapsul probiotik tersebut mengandung Lactobacillus dan Bifidobacterium yang pemberiannya diteruskan hingga enam bulan pascamelahirkan atau sampai berhenti menyusui eksklusif.
Para ibu hamil tersebut dibagi ke dalam 3 kelompok. Kelompok pertama mengonsumsi kapsul probiotik serta mendapatkan pengarahan diet selama kehamilan. Kelompok kedua mendapat kapsul plasebo serta mendapatkan pengarahan diet selama kehamilan. Ketiga, kelompok yang yang hanya mendapatkan kapsul plasebo.
Baca: 6 Makanan yang Jadikan Kulit Bayi Putih dan Bersih
Lalu, bagaimana hasil riset tersebut? Setelah satu tahun melahirkan, para ibu tersebut diperiksa kembali. Hasilnya, hanya 25% kelompok pertama yang mengalami obesitas, dibanding dengan kelompok kedua (43%), dan kelompok ketiga (40%). Rata-rata lemak tubuh pada kelompok pertama (28%) juga lebih rendah daripada kelompok kedua (29%) dan kelompok ketiga (30%).
Disebutkan, penyebab kegemukan salah satunya adalah ketidakseimbangan antara bakteri patogen dan flora normal dalam usus. Dengan adanya asupan probiotik selama kehamilan diharapkan pertumbuhannya dapat mengurangi keberadaan bakteri patogen dan menurunkan risiko obesitas pascamelahirkan.
Baca: 4 Gangguan Pencernaan Saat Hamil
“Tentu saja upaya tersebut harus dilakukan bersama gaya hidup lain yang berkaitan erat dengan kontrol kegemukan. Penerapan diet seimbang adalah cara yang efektif, praktis, aman dan menjadi metode yang baik untuk mengendalikan atau menghindari kegemukan,” tambah Leitinen.
Ia juga menyebutkan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk verifikasi hasil riset tersebut, terutama salah satunya untuk menilai dampak pemberian probiotik ini terhadap janin yang dikandung. Laitinen mencatat, satu kekurangan dari studi ini adalah kurangnya dasar pengukuran lingkar pinggang, yang agak sulit diterapkan pada ibu hamil karena satu sama lain berbeda.
Baca: Ibu Hamil Tak Perlu Banyak Makan
(*)
Simak 5 Destinasi Sejuk di Indonesia serta Rekomendasi Gaya agar Tetap Nyaman dan Hangat dari Uniqlo
KOMENTAR