Infeksi amoeba pemakan otak yang disebabkan oleh Naegleria fowleri memang masih terdengar asing bagi kebanyakan orang.
Kendati demikian, bukan berarti Moms lantas menyepelekannya.
Sebab, penyakit ini dapat menghancurkan jaringan otak dan menyebabkan infeksi berbahaya yang disebut dengan meningoensefalitis amoeba primer.
Selain itu, kasus amoeba pemakan otak ternyata bukan pertama kali terjadi di Korea Selatan, Moms.
Pada tahun 2018 lalu, dilaporkan sudah ada 381 kasus yang terjadi.
Bahkan, saat ini, ada dua negara lain yang juga mengalami infeksi ini.
Disamping Korea Selatan, amoeba pemakan otak juga telah memakan nyawa di Amerika Serikat dan Pakistan.
Yang membuat semakin ngeri adalah, gejala amoeba pemakan otak ini terbilang cukup sederhana, Moms.
Melansir dari Kompas, gejala-gejala yang muncul adalah demam, mual dan muntah, sakit kepala, gemetaran, perubahan indera penciuman atau perasa, dan leher kaku dan sangat sensitif terhadap cahaya
Gejala infeksi amoeba parasit pemakan otak ini dapat muncul paling cepat dua hari, atau selambat-lambatnya dua pekan, setelah orang menghirup parasit tersebut.
Infeksi amoeba pemakan otak pada manusia dapat terjadi saat air yang mengandung amoeba tersebut masuk ke dalam tubuh melalui hidung.
Baca Juga: Amoeba Pemakan Otak Tewaskan Satu Orang Asal Korea Selatan, Bagaimana Penyebarannya?
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR