Nakita.id – Morning sickness merupakan tanda kehamilan paling awal yang kerap dialami oleh banyak ibu hamil.
Sebagian besar ibu hamil mengalami morning sickness yang parah di pagi hari dan waktu yang lain.
Namun, ada juga ibu hamil yang bahkan tidak mengalaminya.
Morning sickness ditandai dengan gejala mual dan muntah yang disebabkan oleh lonjakan hormon yang dibutuhkan untuk kehamilan yang sehat.
Hormon kehamilan dibalik gejala yang tidak nyaman ini adalah human chorionic gonadotropin (hCG) dan estrogen.
Kedua hormon tersebut meningkat dengan cepat pada awal kehamilan, dan wanita dengan kadar hCG yang lebih tinggi seringkali mengalami morning sickness yang lebih parah.
Tidak hanya mual dan muntah, berikut ini adalah beberapa gejala morning sickness yang dialami oleh ibu hamil.
Bagaimana mual kehamilan terasa bervariasi di antara wanita, dan bahkan bisa terasa berbeda pada wanita yang sama pada waktu yang berbeda dalam sehari.
Gejala morning sickness diantaranya:
1. Perasaan mual yang banyak wanita gambarkan sebagai mabuk kendaraan.
2. Keengganan yang kuat terhadap aroma dan makanan tertentu yang begitu kuat dapat membuat mual.
Baca Juga: Mitos dan Fakta Tentang Morning Sickness, Perlu Moms Tahu!
3. Mual yang menyebabkan muntah.
4. Kehilangan selera makan.
5. Rasa berat, penuh, atau sesak di perut.
6. Peningkatan air liur yang tidak nyaman.
7. Pusing.
Biasanya, gejala mulai rata-rata pada minggu keenam kehamilan, dan biasanya mereda pada akhir trimester pertama sekitar 14 minggu.
Beberapa ibu akan memiliki gejala yang meluas hingga sekitar 20 minggu, dan sebagian kecil pasien akan mengalami mual sampai mereka melahirkan.
Sangat normal jika wanita mengalami mual bahkan muntah sesekali karena gejala morning sickness.
Namun, jika mual di pagi hari menjadi sangat parah sehingga muntah berkali-kali dalam sehari dan tidak dapat terhidrasi, penting untuk segera mencari perawatan medis.
Dilansir dari Summa Health, sekitar 2 persen wanita akan mengalami hiperemesis gravidarum (HG), yang merupakan bentuk ekstrim mual dan muntah kehamilan.
Kondisi ini didefinisikan sebagai mual dan muntah yang menyebabkan penurunan berat bada atau lebih dari berat badan wanita.
Baca Juga: Apakah Semua Ibu Hamil Merasakan Morning Sickness? Ini Jawabannya
Penting untuk mengidentifikasi kondisi ini sejak dini, karena dapat menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, dan kekurangan gizi.
Morning sickness yang parah membuat Moms dehidrasi karena kekurangan cairan.
Untuk itu, minumlah sedikit air sepanjang hari agar tetap terhidrasi, tidak hanya saat merasa haus.
Setidaknya penuhi asupan cairan 8–12 gelas air sehari selama kehamilan.
Kelelahan bisa bagian dari ciri awal kehamilan, tetapi juga dapat membuat mual semakin parah.
Beristirahatlah sebanyak yang Moms bisa dan tenangkan diri.
Mint tidak hanya dapat membantu menyegarkan napas setelah muntah, tetapi bahkan dapat membantu mengatasi mual.
Mint cenderung memiliki efek mendinginkan, dan kesegarannya sering membantu meredakan rasa sakit.
Jadi, bawalah beberapa tablet hisap atau sebungkus permen karet, dan masukkan satu ke dalam mulut setiap kali rasa mual menyerang.
Jahe dikenal luas dapat mengurangi rasa mual yang disebabkan oleh morning sickness.
Oleh karena itu, Moms dapat makan atau minum makanan dan minuman yang mengandung jahe dapat membantu meringankan gejala secara alami.
Baca Juga: Kenali Mitos dan Fakta Terjadinya Morning Sickness Selama Kehamilan
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR