Nakita.id - Mitos dan fakta tanda melahirkan bayi perempuan ini harus Moms ketahui demi meluruskan kesalahan mengenai pengertian jenis kelamin bisa dilihat dari kondisi fisik dan mental selama masa kehamilan.
Bukan apa, hal ini agar Moms tidak berharap lebih jika ingin memiliki bayi perempuan dan sudah mengetahui ciri-ciri fisik dalam tubuh Moms.
Mending yang pasti-pasti saja dengan USG atau tes darah untuk mengetahui jenis kelamin bayi di dalam kandungan.
Ada yang hanya mitos melahirkan bayi perempuan, ada juga yang menjadi fakta tanda melahirkan anak perempuan. Moms harus tahu penjelasan di bawah ini.
Karena tidak semua kata orang di luar sana mitos, tapi ada juga yang menjadi fakta tanda melahirkan bayi perempuan. Apa saja?
Kalau Moms mendengar denyut jantung janin di dalam rahim sangat cepat, katanya sebentar lagi akan melahirkan bayi perempuan.
Denyut jantung bayi perempuan memang tercatat lebih cepat daripada laki-laki, Moms. Faktanya lagi hal tersebut hanya berlaku saat persalinan baru dimulai.
Tapi kalau Moms mengetahui denyut jantung janin lebih cepat saat trimester awal, bisa dikatakan hal tersebut mitos.
Karena sampai sekarang tidak ada bukti ilmiah yang mengatakan hal tersebut.
Malahan biasanya detak jantung bayi akan sama dengan ibu hamil saat berusia sekitar 5 minggu, yakni antara 80-85 per menit.
Denyut jantung akan makin cepat dan mantap hingga minggu ke-9 hingga mencapai 170-200 per menit saat usia bayi memasuki minggu ke-5.
Kemudian denyutnya akan melambat menjadi rata-rata 120-160 per menit.
Katanya kalau bentuk perut dalam posisi tinggi, tidak menggantung ke bawah itu artinya Moms akan melahirkan anak perempuan.
Padahal posisi perut tersebut tergantung pada berat bayi, pertumbuhan rahim, lokasi plasenta, dan cairan ketuban. Jadi tidak mitos tersebut tak memiliki bukti ilmiah.
Selain itu, bentuk perut yang menonjol ke depan dan terlihat lancip, kerap diyakini sebagai tanda hamil anak laki-laki.
Sedangkan jika bentuknya bulat, diyakini mengandung anak perempuan.
Hal tersebut juga hanya mitos dan mungkin tidak membantu dalam menentukan jenis kelamin bayi.
Perubahan postur tubuh saat bayi tumbuh di dalam kandungan, dan cara Moms membawa barang, berat badan, dan kondisi fisik lainnya bisa menyebabkan bentuk perut selama kehamilan.
Tanda melahirkan bayi perempuan lainnya adalah mengalami mual dan muntah yang parah setiap hari.
Menurut penelitian, terdapat kemungkinan terkait hubungan antara rasa mual dan jenis kelamin bayi yang sedang dikandung.
Sebuah studi pada tahun 2017 menyatakan bahwa wanita yang mengandung anak perempuan lebih banyak mengalami peradangan ketika sistem imunitas mereka terserang bakteri dibandingkan dengan wanita hamil yang mengandung anak laki-laki.
Perbedaan tersebut kemudian memberikan mempengaruhi morning sickness yang dimiliki oleh wanita yang hamil anak perempuan.
Namun, beberapa ahli medis menyatakan bahwa penelitian ini perlu dilakukan lebih lanjut untuk menemukan korelasi antara tingkatan morning sickness dan jenis kelamin bayi yang dikandung.
Adanya perubahan emosi yang ekstrem pada ibu hamil biasanya dipercaya sebagai tanda bahwa ibu hamil sedang mengandung anak perempuan.
Namun, faktanya hal tersebut hanyalah mitos belaka.
Perubahan hormon selama kehamilan seringkali dapat menyebabkan perubahan suasana hati.
Akan tetapi, yang perlu diingat adalah naik turunnya hormon kehamilan dan pasca kehamilan terjadi pada semua ibu hamil, terlepas dari jenis kelamin bayi yang dikandungnya.
Wanita hamil yang mengidam makanan manis atau yang banyak mengandung gula sering kali disebut tengah mengandung anak perempuan.
Namun, hal tersebut hanyalah mitos belaka.
Sampai saat ini, tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa ada hubungan antara keinginan ibu hamil dalam mengonsumsi makanan manis dan jenis kelamin dari bayi yang dikandung.
Ada yang mengeluh kulit wajah berminyak hingga jerawatan parah, katanya ini jadi tanda melahirkan bayi perempuan.
Tapi sayangnya ini hanya mitos saja sebab hal ini tidak didukung oleh penjelasan ilmiah yang valid.
Dalam suatu studi menyatakan bahwa perubahan produksi minyak selama kehamilan memiliki hubungan erat dengan perubahan hormonal atau perubahan pola makan.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Moms yang Baru Melahirkan Tidak Boleh Melakukan Apapun Termasuk Mandi?
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR