Nakita.id - Tanda melahirkan kurang seminggu harus diperhatikan, ada 6 ciri yang bisa menjadi patokan Moms.
Melahirkan adalah hari dimana Moms dan Dads sangat bahagia karena sebentar lagi akan bertemu bayi yang sudah ada di dalam kandungan selama 9 bulan.
Tapi namanya proses persalinan butuh persiapan, jadi tidak ada salahnya kalau Moms mengetahui tandanya.
Buat Moms yang usia kehamilannya sudah masuk bulan ke-9 harus tahu tanda melahirkan kurang seminggu.
Ini buat Moms bersiap ke rumah sakit, bidan, atau fasilitas persalinan lainnya.
Karena melahirkan membutuhkan tenaga dan pikiran, jadi harus disiapkan jauh-jauh hari.
Seperti misalnya kebutuhan bayi harus ada sebelum Si Kecil lahir.
Kemudian kondisi kesehatan Moms yang harus stabil saat mendekati hari persalinan.
Makanya penting mengetahui tanda melahirkan yang kurang seminggu lagi ini, Moms.
Percaya tidak percaya tanda melahirkan kurang seminggu biasanya ditandai dengan Moms mengalami diare.
Otot-otot di dalam tubuh Moms yang hendak melahirkan akan lebih relaks, tak terkecuali di bagian dubur.
Baca Juga: 7 Tanda Melahirkan Tanpa Flek, Ini yang Harus Moms Perhatikan
Kondisi ini dapat menyebabkan diare, yang merupakan gejala persalinan umum pada beberapa beberapa wanita.
Perubahan pola makan, kondisi hormonal, atau vitamin prenatal juga dapat meningkatkan risiko diare.
Meski tidak nyaman dan mengganggu, tanda-tanda mau melahirkan ini tergolong normal terjadi. Pastikan untuk tetap terhidrasi dengan minum air putih dalam jumlah cukup, ya, Moms.
Dengan perut buncit, kandung kemih yang terus aktif terkadang membuat Moms merasakan nyeri. Hal ini bisa membuat Moms sulit atau tidak bisa tidur nyenyak setiap malam.
Sebagai solusinya, Moms harus tetap berupaya tidur siang setiap hari selagi bisa, ya.
Jika memang tidak bisa tidur siang karena Moms merasa sangat berenergi, tidak ada salahnya untuk mengikuti keinginan tubuh. Asalkan, Moms tetap ingat untuk membatasi aktivitas agar tidak mengalami kelelahan berlebih.
Tanda melahirkan kurang seminggu yang berikutnya adalah menjadi lebih sering pipis.
Posisi bayi yang semakin turun mulai memberikan tekanan pada paru-paru dan mendesak kandung kemih.
Keinginan untuk buang air kecil pun akan semakin meningkat, khususnya saat janin mencapai posisi kepala di bawah.
Moms akan berhenti bertambah berat badannya. Bobot tubuh ibu hamil sering turun menjelang akhir kehamilan.
Beberapa calon ibu bahkan kehilangan berat badan. Hal yang normal terjadi ini tidak akan memengaruhi berat lahir bayi kita.
Baca Juga: 5 Tanda Melahirkan Bayi Laki-Laki yang Akurat, Perhatikan juga Adanya Kontraksi
Berat badan Si Kecil tidak akan terganggu, namun produksi air ketuban Moms akan berkurang.
Beberapa wanita kehilangan berat badan sekitar 1-3 kilogram sebagai tanda-tanda mau melahirkan.
Tanda-tanda mau melahirkan yang pertama, yaitu Moms mungkin akan mengalami sakit punggung atau biasanya disebut nyeri punggung.
Banyak wanita mengalami sakit punggung, terutama nyeri tumpul di punggung bawah, saat mendekati persalinan.
Rasa sakit ini mirip dengan yang terjadi pada saat Moms mengalami menstruasi bulanan.
Hal ini dikarenakan otot dan persendian akan meregang dan bergeser untuk persiapan melahirkan.
Rasa sakit akan berpusat di perut bagian bawah dan panggul. Sekitar 33% wanita akan merasakan lebih banyak sakit di punggung bawah, karena perubahan posisi bayi.
Nyeri punggung bisa menyertai kontraksi yang dirasakan di lokasi lain pada tubuh.
Rasa kram perut juga akan dialami oleh ibu hamil yang sebentar lagir melahirkan.
Mendekati persalinan hal ini wajar, karena Moms mulai merasakan kontraksi. Tapi tidak setiap menit secara rutin seperti saat pembukaan 1 hingga 10.
Kontraksi ini datang dan pergi tidak menentu. Biasanya disebut dengan kontraksi palsu.
Baca Juga: 6 Mitos dan Fakta Tanda Melahirkan Bayi Perempuan, Sering Tak Disadari
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR