Nakita.id - Yuk, Moms ketahui beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membuat handuk menjadi lembut kembali.
Coba cek lagi, apakah handuk di rumah terasa kasar.
Handuk yang terasa kasar tak nyaman untuk digunakan. Tak jarang membuat kulit Moms jadi iritasi.
Belum lagi jika handuk yang kasar adalah yang selama ini digunakan untuk mengeringkan wajah setelah cuci muka.
Alih-alih membeli handuk baru, sebenarnya ada cara lebih mudah dan murah dengan menyelamatkan handuk lama agar kembali lembut.
Yuk simak berikut ini.
Perlu diketahui, ada sejumlah faktor dapat menyebabkan serat handuk yang sebelumnya lembut menjadi kasar dan abrasif.
Dilansir dari Hunker, mengatasi handuk kasar harus dilakukan sesuai dengan penyebabnya sehingga bisa dicari solusinya.
Ini dia tips membuat handuk jadi lembut kembali sesuai dengan penyebabnya.
Pelembut komersial bekerja dengan melapisi serat kain, sehingga membuat filamen (benang-benang tipis) dan mengurangi listrik statis.
Pakaian yang dicuci dengan pelembut kain cenderung lembut, beraroma ringan, dan tidak terlalu kusut.
Baca Juga: Sangat Mudah dan Tak Pakai Ribet, Ini 5 Cara Mencuci Handuk yang Berbau Apek, Coba Sekarang!
Namun, seiring waktu, bahan kimia dalam pelembut kain dapat menumpuk.
Sayangnya hal ini mengurangi daya serap barang-barang seperti handuk dan waslap, serta menciptakan permukaan yang kasar dan gatal.
Untuk menghilangkan residu ini dari handuk, seprai, dan linen lainnya, cuci barang-barang tersebut seperti biasa. Tetapi, tambahkan satu cangkir cuka putih suling ke bilasan terakhir.
Asam dalam cuka melembutkan serat sambil menghilangkan bahan kimia yang berlebihan atau tidak diinginkan.
Moms mungkin perlu mengulangi perawatan ini beberapa kali untuk menghilangkan semua residu.
Di beberapa tempat, air dari keran memiliki kandungan mineral alami yang tinggi.
Meskipun mineral ini tidak berbahaya bagi manusia, mereka menciptakan sejumlah masalah rumah tangga seperti noda air, pakaian kotor, dan kain kaku.
Untuk melunakkan air cucian yang keras, tuangkan 1 cangkir soda cuci, setengah cangkir boraks dan 2 liter air dalam wadah besar.
Aduk semua bahan dengan cepat sampai semua bahan kering larut, lalu tambahkan 1 cangkir campuran ke masing-masing beban cucian bersama dengan jumlah detergen normal.
Catatan: Soda pencuci, atau natrium karbonat, tidak sama dengan soda kue, jadi pastikan Moms menggunakan bubuk yang benar.
Menjemur cucian di udara terbuka adalah cara yang murah dan ramah lingkungan untuk mengeringkan cucian.
Baca Juga: Seberapa Sering Handuk Bayi Harus Diganti?
Tetapi, beralih dari pengering ke tali jemuran mungkin memerlukan sedikit penyesuaian.
Sebab, pengering otomatis memiliki efek pada handuk dan kain lainnya, yang mana itu bisa menjadi terasa abrasif dan kasar.
Agar pakaian dan kain yang dikeringkan dengan pengering tidak mengembangkan tekstur yang kasar dan tak menyenangkan, goyangkan dengan cepat sebelum menjemurnya di tali.
Goyangkan linen seperti handuk dan seprai sebelum melipat dan menyimpannya.
Seperti semua barang yang digunakan secara konsisten, handuk dan seprai akan aus seiring waktu.
Paparan berulang terhadap detergen keras, air panas, dan pengering yang menyengat dapat menyebabkan serat kain kehilangan elastisitasnya dan memantul.
Alih-alih menggantinya segera setelah menunjukkan tanda-tanda keausan, segarkan kain yang menua dengan mencucinya dengan air hangat, bukan panas.
Setelah itu tambahkan setengah cangkir soda kue ke siklus bilas, dan menggantung barang-barang untuk dikeringkan atau pengeringan dengan panas sedang.
Itulah tadi beberapa hal yang perlu dilakukan untuk membuat handuk lembut kembali.
Seberapa sering sih seharusnya mencuci handuk? Melansir dari Healthline, idealnya handuk dicuci setiap setelah tiga kali penggunaan.
Sehingga dalam satu minggu setidaknya handuk dicuci dua kali dalam satu minggu.
Baca Juga: Sederet Alasan Kenapa Moms Harus Pilih Handuk yang Berwarna Putih
Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul "Handuk Jadi Kaku dan Kasar Setelah Dicuci? Ini Penyebab dan Solusinya"
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR