Nakita.id - Berikut ini merupakan penjelasan mengenai pernyataan orangtua yang sering mengatakan kalau pasca persalinan caesar atau sesar ASI sedikit keluar.
ASI menjadi sangat penting untuk kehidupan bayi baru lahir, makanya Moms berusaha untuk terus memproduksi ASI sampai bayi berusia 24 bulan.
Tapi masalahnya ASI seret juga bisa terjadi, malah katanya bisa terjadi setelah operasi sesar selesai. Apakah itu sebuah informasi yang benar?
Setipa ibu pasti ingin langsung menyusui ketika bayi Moms lahir. Karena ini menjadi momen tak terlupakan sepanjang masa.
Dan tidak setiap tahun mengulangi hal seperti ini. Makanya Moms tidak ingin melewatkan memberikan ASI pertama pada Si Kecil.
Namun sayangnya banyak orangtua yang mengatakan kalau operasi sesar membuat ASI seret. Apakah hal ini benar?
Moms yang melahirkan secara normal atau melalui operasi sesar memiliki perubahan hormonal yang sama.
Apapun jenis persalinannya, tubuh seorang ibu sudah diciptakan untuk memproduksi susu.
Akan tetapi, meski proses biologisnya sama, perawatan pascapersalinan sering kali berbeda.
Operasi sesar memang memiliki beberapa kesulitan, salah satunya karena luka pascaoperasi yang menyakitkan dapat membatasi gerak Moms.
Hal ini kemudian bisa meningkatkan stres sehingga menurunkan suplai ASI setelah operasi sesar.
Baca Juga: Bisakah Melahirkan di Bidan Secara Sesar? Berikut Penjelasannya
Stres fisik dan mental terbukti menghambat pelepasan oksitosin yang memungkinkan tubuh wanita untuk rileks dan menghasilkan susu.
Beberapa wanita menemukan bahwa operasi caesar menunda produksi ASI, padahal hal ini tidak benar.
Produksi ASI antara ibu yang melahirkan caesar dan pervaginam atau melahirkan secara normal sama saja.
Tapi ketika ibu yang baru saja melahirkan secara sesar susah mengeluarkan ASI, akan ada penanganan.
Biasanya, Moms akan diarahkan ke ruang pemulihan terlebih dahulu sesaat setelah selesai operasi.
Pada saat yang sama, bayi akan dibawa untuk dibersihkan, menjalani serangkaian tes dan diperiksa.
Setelah itu, barulah bayi akan dibawa ke kamar untuk disusui.
Untuk pertama Moms mungkin memerlukan bantuan dari perawat, doula, bidan, atau suami untuk perlekatan pertama.
Biasanya sebelum bayi masuk ke kamar, Moms juga diminta untuk menggerakkan badan agar bisa menyusui bayi dengan lebih baik.
Namun, perlu diingat proses ini hanya bisa dilakukan pada ibu yang menjalani persalinan caesar dengan epidural (anestesi regional) untuk operasi, bukan anestesi umum.
Ibu yang mendapatkan anestesi umum kemungkinan akan terlalu pusing untuk segera menyusu.
Sebenarnya tidak hanya Moms setelah operasi sesar yang mengalami ASI seret.
Moms yang baru melahirkan secara normal juga bisa, tapi kadang keluhannya tidak terlalu banyak dengan yang operasi sesar.
Nah, untuk mengatasi hal tersebut, melansir Parents, setelah operasi sesar ASI tidak keluar bisa melakukan ini.
Ketika ASI yang dihasilkan tidak lancar, mungkin akan membuat bingung sebagian besar Moms.
Salah satu cara untuk memperlancar produksi ASI yaitu melakukan kontak langsung dengan Si Kecil atau biasa disebut dengan skin to skin.
Cobalah lebih sering melakukan kontak kulit dengan buah hati, karena sentuhan kulit bayi dapat merangsang oksitosin dan prolaktin terlibat dalam produksi ASI.
Kemungkinan besar keluarnya ASI akan lebih lancar.
Moms juga bisa melakukan pemijatan pada payudara agar ASI lancar. Gerakan yang dilakukan adalah dengan memutar mengitari payudara.
Semakin sering dan semakin lama bayi menyusu, semakin banyak ASI yang akan dihasilkan.
Cara lain agar ASI lancar yakni hindari atau kurangi stres ya, Moms.
Berlatih secara teratur teknik pengurangan stres yang sehat seperti latihan pernapasan atau melakukan yoga hingga meditasi.
Baca Juga: Aturan Mencukur Bulu Kemaluan Saat Hamil, Tenyata Bisa Menimbulkan Risiko Ini
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR