Nakita.id – Ketika mengalami demam, terkadang beberapa orang buru-buru mencari obat menurunkan panas.
Padahal, ternyata suhu tubuh yang tinggi bisa diatasi dengan obat tradisional saja, lo.
Tidak hanya mudah didapatkan di sekitar, namun bahan tersebut juga tidak kalah ampuh.
Obat alami ini bisa digunakan untuk berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa sekalipun.
Pada dasarnya, demam merupakan gejala atau tanda bahwa tubuh sedang melawan penyakit atau infeksi,
Dengan cara merangsang pertahanan tubuh dengan mengirimkan sel darah putih untuk melawan dan menghancurkan penyebab infeksi.
Sebagai pertolongan pertama jika Moms tidak ingin mengonsumsi obat-obatan medis, maka ramuan tradisional bisa menjadi solusinya.
Nah, berikut ini adalaha bahan-bahan alami yang mudah ditemukan dan aman untuk digunakan.
Minum banyak cairan penting saat demam, karena dapat membantu mencegah dehidrasi dan menjaga tubuh tetap dingin.
Apabila Moms juga mengalami sakit tenggorokan akibat infeksi yang mendasarinya, minum cairan dingin juga dapat membantu meredakan gejalanya.
Jenis cairan yang dapat membantu meredakan demam antara lain air, jus, dan teh tanpa kafein.
Baca Juga: Cara Menurunkan Demam Anak dengan Bahan Alami yang Cepat dan Efektif
Penting untuk menghindari minum minuman berkafein, seperti kopi, teh, dan beberapa jenis soda, karena ini juga dapat menyebabkan dehidrasi.
Perlu diingat bahwa dalam banyak kasus, minum cairan tidak akan menurunkan demam secara signifikan.
Namun, ini akan membantu meredakan gejala dan mencegah dehidrasi.
Minum kaldu dan sup bening dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Jika nafsu makan menurun akibat infeksi, minum kaldu dan sup juga dapat membantu memberikan nutrisi penting yang akan membantu menjaga tubuh tetap kuat saat melawan infeksi.
Mengonsumsi sup yang mengandung herba dan rempah-rempah akan melancarkan sirkulasi darah dan mendinginkan tubuh dengan memproduksi keringat.
Sup berbahan dasar kaldu memberikan energi dan nutrisi penting untuk melawan penyakit dan menurunkan suhu tubuh.
Termasuk sup ayam menjadi makanan yang paling baik di konsumsi saat demam karena mengandung sejumlah zat dengan aktivitas obat yang bermanfaat.
Beberapa komponen kaldu dianggap bermanfaat, tetapi yang paling banyak dipelajari adalah tulang rawan.
Penelitian menunjukkan bahwa tulang rawan mendukung fungsi kekebalan yang sehat.
Dengan merangsang hampir setiap waktu, sel darah putih yang dibutuhkan tubuh untuk memasang pertahanan yang kuat terhadap mikroba yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Cara Mengatasi Bayi Demam dengan Obat Tradisional yang Dijamin Efektif
Madu dengan sifat antimikroba yang kuat membantu mengurangi infeksi dan mengobati penyakit.
Untuk menurunkan demam, madu biasanya dipasangkan dengan beberapa rempah seperti jahe.
Sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan analgesik yang kuat dari jahe memiliki manfaat luar biasa untuk meredakan dan mengurangi gejala demam virus.
Cara membuatnya adalah rebus satu sendok teh jahe parut dalam secangkir air selama 2-5 menit.
Saring ramuan tersebut dan tambahkan satu sendok teh madu. Minum teh ini dua kali sehari untuk meredakan demam virus.
Ramuan yang kedua, yakni madu dan jeruk nipis. Keduanya merupakan perpaduan yang sempurna dalam meredakan gejala virus seperti demam.
Untuk membuat ramuan ini, campurkan dua sendok teh madu dan lemon. Tambahkan pula satu sendok jahe cincang ke dalam campuran lemon-madu.
Kemudian, minum ramuan tradisional untuk demam setidaknya 3-4 kali sehari sampai demam turun.
Ada banyak manfaat kesehatan yang diperoleh dari rempah-rempat, termasuk kunyit.
Kunyit seperti yang Moms tahu adalah ramuan yang ideal untuk infeksi virus. Karena memiliki sifat antibakteri, antivirus, dan anti-inflamasi yang luar biasa.
Akar kunyit dicampur dengan akar atau bubuk jahe dapat direbus dalam air untuk membentuk ramuan padat untuk menangkal infeksi virus.
Baca Juga: Cara Pijat untuk Meredakan Demam dengan Teknik Pengobatan Tradisional Cina, Ini yang Harus Dilakukan
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR