Nakita.id - Belakangan ini, kasus chiki ngebul yang menyebabkan gangguan kesehatan ramai menjadi sorotan.
Oleh karena itu, pemerintah melalui dinas kesehatan memberikan imbauan kepada masyarakat.
Chiki ngebul adalah jajanan makanan kering yang diberi nitrogen cair untuk memberikan efek dingin.
Sebelumnya, dilaporkan kalau sebanyak 28 anak mengalami keracunan usai menyantap jajanan chiki ngebul.
Melansir dari Kompas, maraknya kasus gangguan kesehatan anak karena makanan chiki ngebul ini kemudian ditanggapi oleh Kemenkes.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi memberikan keterangan.
Ia berpesan kepada semua orang tua agar berhati-hati dalam memberikan makanan untuk anak.
"Terutama karena anak-anak ini masih dalam pertumbuhan. Sehingga makanan sehat bergizi lebih diutamakan daripada jajanan," kata Nadia.
Nadia mengatakan agar orang tua memberikan makanan berstandar kesehatan untuk anak.
Artinya tidak membiarkan anak mengonsumsi sembarang makanan.
"Tidak jajan sembarangan," katanya.
Baca Juga: Resep Chiki Ngebul yang Bikin Anak-anak Keracunan, Bahan Dasarnya Alkohol dan Es Kering
Masih melansir dari sumber yang sama, konsumsi makanan dengan nitrogen cair seperti chiki ngebul tidak dianjurkan.
Ini karena jajanan tersebut berpotensi menyebabkan keracunan makanan.
Gejala keracunan yang mungkin timbul antara lain:
- Mual
- Muntah
- Perut begah
- Sakit perut
- Perut membesar
Jika muncul gejala seperti di atas pada anak, orang tua bisa melakukan sejumlah hal.
Kalian bisa melakukan pertolongan pertama dengan melakukan:
- Hentikan konsumsi makanan yang jadi pemicu keracunan
- Beri air minum yang cukup
- Jangan paksa anak muntah
- Segera bawa ke IGD rumah sakit
Dilansir dari Kompas TV, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni menyampaikan bahaya jajanan chiki ngebul.
Ia mejelaskan kalau nitrogen cair yang bersentuhan dengan tubuh bisa menyebabkan kerusakan termal yang parah pada kulit dan mata.
"Adapun risiko bahaya nitrogen cair apabila bersentuhan dengan tubuh, yaitu bisa menyebabkan kerusakan termal yang parah pada kulit, mata, maupun organ."
"Namun, tingkat keparahan cedera tergantung pada durasi dan area kontak,” kata dr Dini.
Ia juga menyampaikan kalau terjadi beberapa kasus cedera kulit dan jaringan terbuka karena jajanan ini.
“Misalnya, hal ini dapat terjadi jika seseorang menahan makanan berlapis nitrogen cair di mulutnya terlalu lama, atau jika camilan menempel di gusinya."
"Dengan itu, ada baiknya lebih waspada dengan pilihan jajanan yang ingin dikonsumsi sang anak,” tukasnya.
Baca Juga: Waspada Kucing Ngeces! Penyakit Pernapasan hingga Masalah Mental Kucing Peliharaan Jadi Penyebabnya
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR