Nakita.id – Mengetahui tanda melahirkan dapat membantu ibu hamil memastikan kapan waktu yang dinanti benar-benar tiba.
Biasanya dimulai dengan munculnya kontraksi, kram, sakit punggung, dan masih banyak lagi.
Setiap wanita dapat mengalami gejala yang berbeda-beda.
Seseorang mungkin akan mengalami kontraksi selama beberapa hari sebelum melahirkan sementara ada juga yang hampir tidak kontraksi sampai persalinan dimulai.
Namun yang kerap menjadi pertanyaan, apakah aman mengalami kontraksi tanpa disertai pecah ketuban?
Air ketuban yang pecah memang menjadi salah satu tanda melahirkan lainnya yang mudah dikenali.
Jika tidak mengalami hal ini, banyak wanita yang khawatir dengan kondisi ini.
Untuk mengetahui apakah hal tersebut normal, yuk simak penjelasannya di sini.
Menjelang persalinan tiba, kontraksi menjadi tanda awal yang dirasakan ibu hamil.
Mereka mungkin tidak teratur di waktu awal, namun apabila itu persalinan sebenarnya kontraksi relatif cepat, teratur dan semakin intens.
Kontraksi dapat datang setiam empat hingga lima menit sekali.
Baca Juga: Keluar Lendir Bening di Trimester 3, Apa Tanda Melahirkan Sudah Dekat?
Selain itu, setelah kontraksi biasanya disertai dengan pecahnya ketuban yang jadi tanda bahwa persalinan benar-benar dimulai.
Namun rupanya tidak selalu seperti itu, Moms.
Dilansir dari Parents, wanita tetap bisa melahirkan tanpa air ketuban atau jika air ketuban pecah tanpa kontraksi.
Selama dalam kandungan bayi dilindungi oleh kantung ketuban yang akan pecah ketika saatnya bayi dilahirkan,
Mereka bisa berupa cairan banyak atau hanya tetesan yang lambat.
Jika Moms melihat bahwa air ketuban, maka perlu pergi ke rumah sakit karena ada kemungkinan akan melahirkan tidak lama setelah itu terjadi.
Namun di beberapa kondisi ini, bayi tetap bisa lahir bahkan jika kantung ketuban belum pecah.
Biasanya dokter akan membantu memecahkannya untuk mempercepat persalinan.
Dilansir dari Penn Medicine Lancaster General Health, dokter akan memecah kantung ketuban menggunakan alat khusus yang dikenal dengan amniotomi.
Jika Moms curiga air ketuban pecah, segera hubungi dokter atau bidan.
Mereka dapat melakukan tes cepat untuk menentukan apakah itu cairan ketuban atau bukan.
Baca Juga: Ketahui Tanda Melahirkan Tanpa Flek, Apa Saja Gejalanya?
Seperti yang diketahui, banyak wanita hamil dapat membocorkan urin nanti dalam kehamilan mereka.
Selain itu penting juga memperhatikan warna cairan ketuban. Mereka harus kuning pucat, tidak berbau, atau sedikit manis.
Apabila melihat warna hijau atau coklat juga segera hubungi dokter karena bayi mungkin memiliki buang air besar yang dikenal dengan meconium di rahim.
Selain kontraksi dan pecah ketuban berikut ini adalah beberapa tanda persalinan semakin dekat.
Moms juga mungkin merasakan tekanan yang meningkat atau kram di daerah panggul. Serta dapat merasakan sakit di punggung bawahnya.
Bagi sebagian orang, nyeri punggung bisa dirasakan selama kontraksi, sedangkan bagi yang lain nyeri punggung bawah terus menerus.
Selama kehamilan, serviks tersumbat oleh lendir untuk membantu melindungi bayi yang sedang berkembang.
Ketika persalinan berlangsung dan serviks mulai melebar, sumbat lendir atau yang dikenal sebagai mucus plug ini dapat dilepaskan.
Lendir juga disertai bercak berwarna merah muda, cokelat, atau merah.
Menjelang persalinan, posisi bayi pun akan mengalami perubahan. Kepala bayi yang awalnya di atas akan berpindah ke bawah.
Posisi tersebut membuat kantung kemih Moms terasa tertekan, dan menyebabkan sering buang air kecil.
Baca Juga: 5 Tanda Melahirkan Tinggal Menghitung Hari dan Apa yang Harus Dipersiapkan
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR