Nakita.id – Lama tidak terlihat di layar kaca, artis Aji Yusman datang dengan kabar duka dari keduanya.
Ia baru saja kehilangan calon buah hatinya yang meninggal di kandungan sang istri.
Diketahui, istri Aji Yusman tengah mengandung anak keempat mereka.
Namun, ketika takdir berkata lain mereka harus merelakan jabang bayi ketika usia kehamilan 7 bulan.
Kabar ini menjadi pembicaraan publik, ketika pemain Inikah Cinta tersebut mengumumkan di akun instagram miliknya bahwa ia membuka donasi untuk operasi pengangkatan janin.
Ia juga menuturkan bahwa keluarganya memiliki keterbatasan ekonomi sehingga tidak bisa melakukan tindakan medis untuk istrinya.
Selain itu, masalah biaya juga menjadi alasan Aji harus membutuhkan waktu lama untuk membawa istrinya ke rumah sakit.
Saat istrinya dibawa ke rumah sakit, Aji baru mengetahui bahwa janin anaknya meninggal dunia pada usia tujuh bulan di kandungan.
Menurut keterangan dokter, janin anaknya itu sudah meninggal sejak tiga atau empat hari sebelum sang istri dibawa ke dokter untuk diperiksa.
“Sebenarnya balik lagi, kita sudah kehabisan kemampuan dan situasi di luar kendali. Seharusnya bisa dilakukan tindakan lebih awal, karena keterbatasan, semua jadi serba telat,” ujar Aji Jumat (13/1/2023) seperti dikutip dari Kompas.com.
Aji mengaku awalnya ia tidak tahu bahwa istrinya ternyata tidak boleh hamil lagi setelah melahirkan anak ketiga.
Hal tersebut lantaran sang istri rupanya mengidap preeklampsia sejak melahirkan anak ketiga.
Namun hal tersebut tidak diberitahukan oleh dokter yang menangani istrinya saat melahirkan anak ketiga mereka.
“Kan ada pre-eklampsia sudah ada sejak proses kelahiran normal anak ketiga. Tekanan darahnya sudah tinggi, cuma kita enggak dapat note dari dokter sebelumnya, dengan kesehatan kondisi istri, seharusnya enggak boleh hamil lagi,” tutur Aji.
Setelah melahirkan anak ketiganya, tidak lama kemudian istrinya hamil anak keempat.
Tetapi, di masa kehamilan anak keempat mereka, kondisi istrinya justru menurun.
Istrinya mengalami keluahan yang cukup parah selama mengandung.
“Keluhan itu dari kepala, kiri-kanan, depan belakang. Mood yang bisa berubah dengan drastis. Mood yang berubahnya cepat, emosi tingkat tinggi, perubahan-perubahan itu yang berpengaruh,” kata Aji.
“Terus ada kontraksi palsu. Cuma, kalau untuk kontraksi palsu itu sering, jadi kita menganggap biasa,” lanjutnya.
Karena kondisi istrinya yang terus menurun, Aji membawa sang istri di rumah sakit.
Baru di situlah, dirinya mengetahui bahwa janin anaknya meninggal dunia pada usia tujuh bulan kandungan.
Menurut keterangan dokter, janin anaknya itu sudah meninggal sejak tiga atau empat hari sebelum istri Aji Yusman dibawa ke dokter untuk diperiksa.
Akhirnya janin tersebut diangkat dan dimakamkan pada Rabu, 11 Januari 2023 lalu.
“Sebelumnya jadi pada saat pemakaman di tanggal 11 (Januari), tarik ke belakang sudah 7-8 hari. Kami bingung, janin ini meninggal di tanggal berapa, akhirnya rembuk, kita tulis tanggal lahir sama dengan tanggal wafat,” tutur Aji
Kini istri Aji Yusman sudah mengalami tindakan pengangkatan janin setelah calon buah hatinya dinyatakan meninggal dunia.
Setelah mengalami keguguran, kondisi sang istri masih lemah baik secara fisik maupun emosional. Ia juga masih sering mengeluhkan pusing.
Sebagai artis yang dulu pernah membintangi beberapa sinetron, membuat warganet bertanya-tanya mengapa Aji Yusman mengalami kesulitan ekonomi.
Diungkapkan Aji bahwa sebelumnya terdapat kejadian beruntun membuat hartanya habis dan ekonominya kini kesulitan.
Mulai dari tahun 2010 saat ibunya harus dirawat 10 bulan di rumahs akit karena mengalami stroke akibat pecahnya pembuluh darah, ayahnya yang berpulang karena mengidap kanker kulit, hingga anak ketiganya yang dirawat karena step.
Saat itu ia tidak menggunakan BPJS maupun juga asuransi.
Aji terakhir ambil tawaran program televisi pada tahun 2017.
Namun, setelah itu ia meninggalkan dunia hiburan dan beralih bekerja di bidang lain yakni di bidang perizinan asing perairan Indonesia.
Kondisi keuangannya sudah sempat membaik sampai akhirnya pandemi Covid-19. Pekerjaannya saat itu juga terkena imbas pandemi.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR