Catin memiliki tempat yang strategis dalam pengentasan masalah stunting.
Tak sedikit beberapa calon pengantin yang menikah memiliki cita-cita ingin langsung memiliki momongan.
Dengan peningkatan pengetahuan catin diharapkan bayi yang dilahirkan sehat jasmani, memiliki kecerdasan yang tinggi, dan tidak stunting.
"Catin berkontribusi besar karena jumlahnya besar," terang Hasto.
"Mayoritas keinginannya, ingin punya anak," sambungnya.
Hasto menuturkan jika hampir 2 juta perempuan yang menikah mayoritas melahirkan bayi stunting.
"Hampir 2 juta perempuan yang nikah ini hamil dan melahirkan di tahun pertama hampir 80 persen. Kalau stunting masih 24,4 dari yang nikah itu. 400 ribu sendiri melahirkan anak stunting," ujar Hasto.
Salah satu upaya pencegahan stunting, catin wajib memiliki kesehatan yang baik.
Catin juga harus memahami kapan waktu yang tepat untuk memiliki anak, jumlah anak, dan jarak kelahirannya.
Cara pertama yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan bagi pasangan yang akan menikah.
"Apa yang dilakukan pertama adalah periksa. Diperiksa terlebih dahulu kalau belum diperiksa jangan dinikahkan," ujarnya.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR