Nakita.id - Akhirnya terkuak juga motif pembunuh berantai Cianjur dan Bekasi yang membunuh dan meracun anak-anak.
Ketiga orang pembunuh, yaitu Wowon (60), Muhammad Solehudin, dan Solihin (64) tega meracun dan membunuh bayi dua tahun dan anak kecil.
Ternyata hal itu dilatarbelakangi ilmu sihir yang digeluti mereka selama ini.
Asal tahu saja, dari 9 korban yang dibunuh 3 pelaku, sebagian besar adalah keluarga.
Tapi yang masih menjadi misteri, mengapa anak dua tahun bernama Bayu yang masih berusia 2 tahun dan Neng Ayu yang juga masih berusia 5 tahun menjadi korban.
Hal ini diungkapkan oleh Kombes Hengki Heriyadi, Direskrimum Polda Metro Jaya.
"Proses penyelidikan belum selesai. Kami akan telusuri dari korban para penipuan, orangnya ada di mana. Tim dari Polda Metro Jaya masih ada di Cianjur dan dan Tim Psikologi Otopsi Forensik mendampingi kami, untuk melihat motif apa sebenarnya.
Kalau memang penipuan, mengapa harus ada anak dua tahun yang dibunuh, mengapa harus ada anak 5 tahun yang diracun?
Itu skenario sudah tergambar semua dari metode penyelidikan kami, baik dari digital forensik maupun keterangan-keterangan saksi, otopsi psikologi, dan lain sebagainya," ungkapnya.
Memang, pembunuhan anak 2 dan 5 tahun masih menjadi teka-teki.
Apakah mereka terlalu panik dan takut hingga sampai tega membunuh darah daging mereka sendiri yang masih kecil karena khawatir menyaksikan pembunuhan keji itu?
Atau ada unsur lain, misalnya, karena praktik ilmu hitam dan perdukunan.
Ternyata, dugaan masyarakat ada benarnya.
Semua perilaku keji Wowon Cs karena dilatarbelakangi ilmu sihir sesat yang selama ini dipelajarinya.
Dilansir Nakita dari Video Tribunjabar, diungkapkan Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, anak kecil menjadi korban pembunuhan karena diyakini akan melancarkan aksi keji mereka selanjutnya.
Alasannya untuk menambah kekuatan supranatural mereka atau pesugihan.
"Untuk memberi kesuksesan yang lebih lagi, juga terkait kekuatan supranatural," kata Trunoyudo, Selasa (24/1/2023).
Namun pengakuan tersangka itu harus diuji lagi oleh penyidik kepolisian.
Trunoyudo mengatakan, penyidik tidak mengejar pengakuan tersangka saja, tetapi harus didasari bukti dan keterangan saksi dengan scientific investigation.
Jelas saja, pengakuan beberapa pelaku itu menjadi tabir pembuka, mengapa ada tindakan yang di luar nalar oleh para pelaku, termasuk membunuh dan meracun anak dua tahun dan lima tahun.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR