Parameter indikator tersebut dirumuskan berdasarkan rekomendasi asupan gula harian menurut WHO dan Kemenkes, serta regulasi BPOM No. 1 Tahun 2022 tentang Pengawasan Klaim pada Label dan Iklan Pangan Olahan (khususnya poin klaim kandungan gula), juga regulasi BPOM No. 26 Tahun 2021 terkait Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan Olahan (khususnya persyaratan zat gizi gula Pilihan Lebih Sehat untuk minuman).
Indikator kandungan gula ini bertujuan mengedukasi dan mengajak pelanggan untuk mengkontrol jumlah konsumsi gula harian serta membantu pelanggan dalam mengambil keputusan dalam mengkonsumsi makanan dan minuman.
Pada 2021, International Diabetes Federation (IDF) mencatat 537 juta orang dewasa atau 1 dari 10 orang hidup dengan diabetes di seluruh dunia, dan menyebabkan 6,7 juta kematian atau 1 kematian setiap 5 detik.
IDF juga menyebutkan bahwa Indonesia berada di posisi kelima dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak 19,47 juta, dengan prevalensi diabetes sebesar 10,6%. Permenkes Nomor 30 Tahun 2013, memberikan anjuran mengenai konsumsi gula per orang per hari adalah 10% dari total energi (200 kkal). Konsumsi tersebut setara dengan gula 4 sendok makan atau 50 gram per orang per hari.
Johan Boeijenga, President Director Super Indo mengatakan “Tujuan Super Indo adalah menjadikan Makanan Sehat Dapat Diakses dan Terjangkau Di Mana Saja, Kapan Saja. Kami melihat pergerakan ketertarikan yang lebih baik dalam hal kesehatan, kesejahteraan, dan keberlanjutan di market.
Konsumen tidak hanya ingin makan lebih sehat, tetapi juga berperan untuk keberkelanjutan – dan mencari retailer yang bisa membantu mereka mengakses produk yang sehat, berkelanjutan, dan terjangkau. Jadi, kami percaya bahwa Super Indo memiliki peran penting untuk mempromosikan pola makan dan gaya hidup sehat, dan salah satu aksi nyata-nya adalah dengan menyediakan sistem navigasi kadar gula yang efektif untuk membatasi konsumsi gula harian.”
Lawrence Haddad, Direktur Eksekutif Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) mengatakan “Pola makan yang tidak sehat berkontribusi terhadap peningkatan tingkat obesitas dan kelebihan berat badan yang mengkhawatirkan di mana-mana, sehingga menghambat begitu banyak keluarga dan masyarakat untuk mencapai potensi mereka.
Upaya Super Indo untuk memungkinkan pelanggan untuk memilih pola makan yang lebih dan inisiatif ini dapat ditiru oleh semua peritel. Kami bangga telah menjadi bagian dari Super Indo untuk inisiatif baik dan juga inovatif. Semoga inisiatif baik ini akan terus berlanjut."
dr. Esti Widiastuti, MScPH, Ketua Tim Kerja Penyakit Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik, Direktorat P2PTM Kementerian Kesehatan mengatakan “Kami mengapresiasi Super Indo yang telah menginisiasi Indikator Gula Pada Minuman Kemasan untuk hidup lebih sehat dan seimbang.
Hal ini diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku sehingga dan memberikan edukasi terkait batasan konsumsi gula. Dan tentunya memberikan pemahaman kepada masyarkat luas. Kami berharap apa yang telah dilakukan Super Indo menjadi tonggak penting untuk dapat diteruskan secara konsisten.
Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Kementerian PPN/Bappenas, Pungkas Bahjuri Ali, S.TP, MS, Ph.D, mengatakan “Kami mengapresiasi Super Indo dengan pemberian informasi mengenai kadar gula dalam minuman kemasan yang dijual diseluruh gerai Super Indo.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR