Nakita.id – Stunting merupakan kondisi gagalnya tumbuh kembang pada anak.
Stunting kerap terjadi pada anak usia di bawah 5 tahun.
Stunting bisa disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya kurangnya asupan gizi.
Salah satu ciri anak tidak tercukupi kebutuhan gizi dan mengalami stunting adalah tinggi badan anak yang lebih pendek untuk usianya.
Stunting jadi salah satu masalah kesehatan yang cukup terjadi di Indonesia.
Memang benar adanya jika angka stunting di Indonesia terus menunjukkan adanya penurunan.
Dari tahun ke tahun angka stunting di Tanah Air masih bisa untuk dikendalikan.
Sadar akan pentingnya kebutuhan gizi pada anak ini menjadi fokus artis cantik Nycta Gina.
Artis yang pernah mengenyam pendidikan kedokteran ini menyadari betul pemenuhan nutrisi bisa diberikan dengan pemilihan makanan terbaik.
Sama seperti orangtua lainnya, istri dari Rizky Kinos ini juga ingin selalu memberikan makanan bergizi untuk keluarganya.
Saat ditemui oleh tim Nakita Jumat (6/1/2023), dirinya sempat menceritakan memberikan makanan terbaik sudah menjadi tanggung jawabnya setiap hari.
Baca Juga: Dampak Psikologis Anak Stunting Menyebabkan Sulit Beradaptasi Hingga Depresi
"Sudah jadi passion ingin memberikan segala sesuatu yang bermanfaat, bergizi, yang baik untuk kesehatan keluarga," ucapnya.
Salah satu cara artis yang berusia 38 tahun ini adalah dengan memberikan camilan.
Pemilihan camilan untuk anak-anaknya memang terbilang cukup bijak.
Gina lebih memerhatikan kualitas sebagai pertimbangan sebelum diberikan pada sang buah hati.
"Contohnya camilan, aku memilih camilan lumayan bijak. Tidak menutup kemungkinan bahwa brand jadi salah satu pertimbangan untuk memberikan ke anak," terang Nycta.
Camilan seperti biskuit memang bisa diberikan pada anak-anak.
Moms pasti pernah melihat juga bukan di beberapa posyandu sengaja disediakan biskuit.
Inilah yang disebut Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Diketahui, PMT jadi salah satu program pemerintah yang dicanangkan untuk menangani kejadian stunting.
PMT mungkin bisa jadi salah satu bentuk perhatian dari pemerintah untuk tetap menjaga SDM yang berkualitas.
Baca Juga: Anak Stunting Memiliki IQ yang Lebih Rendah, Bisakah Memiliki Kecerdasan Otak Seperti Anak Lain?
Moms mungkin bisa meniru cara dari Nycta Gina dalam pemilahan camilan untuk anak.
Pemilihan camilan dapat dilihat dengan memperhatikan kemasan, label, dan masa kedaluwarsa untuk keamanan.
Ada banyak jenis camilan yang bisa dipilih untuk mendukung tumbuh kembang anak agar terhindar dari stunting.
Pastikan semua makanan yang diberikan mengandung gizi yang tercukupi.
Makanan untuk pertumbuhan anak bisa dari makronutrien atau mikronutrien.
Dari makronutrien bisa berupa karbo, protein, dan juga lemak.
Kandungan ini penting sebagai sumber energi dan juga pertumbuhan.
Sedangkan mikronutrien bisa berasal dari vitamin dan mineral.
Seperti vitamin A, vitamin D, kemudian vitamin B12, zinc, dan juga kalsium.
Pemenuhan nutrisinya bisa didapatkan dari makanan sehari-hari.
Selain itu, Moms dan juga Dads harus sadar akan pentingnya status gizi anak.
Baca Juga: Pemenuhan Gizi Selama Masa Kehamilan Bisa Mencegah Kelahiran Generasi Stunting
Dalam wawancara eksklusif bersama Nakita, Selasa (17/1/2023) Sena Kartika Praba, S.Gz selaku ahli gizi di RSDC Kemayoran mengungkapkan jika status gizi bisa menjadi indikator anak mengalami stunting atau tidak.
"Status gizi ini indikator apakah seorang anak ini stunting apa tidak," jelas Sena.
Dengan pemantauan status gizi ini bisa mencegah terjadinya stunting.
Apabila status gizinya normal, anak bisa dinyatakan bebas dari stunting.
Namun, apabila Si Kecil mengalami mal nutrisi, kemungkinan besar stunting akan terjadi pada anak.
Stunting masalah kesehatan yang dapat mengganggu pertumbuhan.
Tidak hanya fisik tetapi juga mengganggu kecerdasan anak.
Disarankan bagi Moms untuk selalu memeriksakan status gizi anak di pusat pelayanan kesehatan terdekat.
Saat ini, Moms bisa dengan mudah memeriksakan kondisi gizi Si Kecil di posyandu, puskesmas, atau rumah sakit bersama dokter spesialis anak.
Pemantauan kondisi status gizi sebenarnya bisa dilakukan di awal kehamilan.
Sehingga bayi dan ibu memiliki kondisi kesehatan yang stabil dan status gizi tercukupi dan siap melahirkan keturunan bebas stunting.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR