Nakita.id - Hari Gizi Nasional setiap tahunnya diperingati pada 25 Januari.
Melalui Hari Gizi Nasional 2023 ini, pemerintah masih berupaya untuk menekan angka stunting hingga mencapai 14% pada tahun 2024.
Hari Gizi Nasional 2023 ini juga menjadi momen untuk mendorong pentingnya kolaborasi multisektor untuk menekan angka stunting di Indonesia.
Sebagai informasi, hingga tahun 2022, Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan menunjukkan prevalensi balita stunting berhasil ditekan hingga 21,6%.
Angka ini turun dari angka di tahun sebelumnya yaitu 24,4%.
"Indonesia masih memiliki tiga beban masalah gizi yang dapat menghambat pembangunan kesehatan dan kualitas masyarakat," kata Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan dalam 'Konferensi Pers: Semakin Dekat dengan Generasi Indonesia Emas melalui #KebaikanIsiPiringku dan Program Kampung Keluarga Berkualitas' yang digelar Jumat (27/1/2023).
"Tiga beban ini adalah kekurangan gizi makro seperti protein dan air, kekurangan gizi mikro yang mencakup asupan vitamin dan mineral, serta kelebihan gizi. Selain itu, malnutrisi pada ibu hamil dan balita, serta pola makan yang tidak sehat juga menjadi faktor risiko penyakit dan dapat mempengaruhi capaian pembangunan kesehatan ke depan," terang Menteri Budi.
Sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia, Royco gencar mengedukasi masyarakat mengenai panduan 'Isi Piringku' demi menekan angka stunting.
Menurut dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes., Sp.GK, cara yang paling efektif dalam menurunkan angka stunting adalah dengan edukasi yang mumpuni.
"Perlu diingat bahwa kondisi stunting pada anak tidak bisa berubah, namun kondisi tersebut dapat dicegah," ucap dr. Diana.
"Pola asuh terbaik bagi anak mulai dari masa kehamilan hingga seribu hari pertama kehidupan, sehingga menjadi sangat penting bagi para orang tua, terlebih ibu, untuk menerapkan prinsip gizi seimbang dengan memenuhi asupan energi dan protein, asam lemak dan asam folat, serat, zat besi, serta vitamin dan mineral," jelas dokter spesialis gizi klinik ini.
Baca Juga: Anak Stunting Memiliki IQ yang Lebih Rendah, Bisakah Memiliki Kecerdasan Otak Seperti Anak Lain?
Hal yang sama juga ditekankan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dimana mereka angkat tema 'Cegah Stunting dengan Protein Hewani' pada Hari Gizi Nasional 2023 ini.
Selain itu, Kemenkes juga membagi 300 ribu antropometri atau alat pengukur berat dan tinggi bayi berstandar nasional ke posyandu sebagai langkah utama untuk memantau anak terkena stunting atau tidak dengan melihat kenaikan berat badan.
"Saya sarankan bagi ibu-ibu Indonesia untuk secara rutin memantau perkembangan berat dan tinggi badan anak sebagai langkah pencegahan sedari dini," tegas Menteri Budi.
"Ibu-ibu yang sedang hamil juga bisa melakukan pencegahan stunting sedari dini dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan protein," lanjutnya menegaskan.
Di sisi lain, Nadiem Anwar Makarim juga menyampaikan pentingnya pendekatan tentang kesadaran pentingnya pemenuhan gizi seimbang yang bisa dilakukan semua pihak, baik rumah, lingkungan, hingga sekolah.
"Peringatan Hari Gizi Nasional adalah momentum yang tepat untuk memperkuat kolaborasi yang sudah terjalin untuk meningkatkan kesadaran guru, orang tua, dan anak-anak tentang pentingnya menjaga kesehatan dan memenuhi kebutuhan gizi agar generasi muda Indonesia bisa tumbuh sehat, semangat belajar, sehingga mereka bisa mencapai cita-citanya di masa depan menuju Indonesia Emas 2045," jelas Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) ini.
Lebih lanjut, Menteri Nadiem menjelaskan edukasi kepada anak-anak sedari dini mengenai kebiasaan konsumsi makanan bergizi seimbang sangat penting untuk menekan angka stunting.
"Kemendikbudristek sendiri memiliki kampanye Sekolah Sehat yang diluncurkan pada tahun 2022 di mana salah satu materi pembelajarannya adalah mengenai nutrisi untuk anak. Gerakan Sekolah Sehat ada tiga pilar, salah satu pilarnya adalah Sehat Bergizi, fokus pada pembiasaan makan dan minum dengan gizi seimbang," lanjutnya menjelaskan.
Sebagai bentuk memperluas upaya menekan angka stunting di Indonesia, Royco bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) bekerja sama untuk mengedukasi masyarakat dan meningkatkan jangkauan dalam perbaikan gizi anak melalui kegiatan DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) yang berkolaborasi dengan Royco Nutrimenu.
Langkah Royco dalam menekan stunting ini untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 yang salah satu pilarnya adalah Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, di dalamnya membahas peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup rakyat, termasuk stunting.
Baca Juga: Dampak Psikologis Anak Stunting Menyebabkan Sulit Beradaptasi Hingga Depresi
Di tahun 2023, kolaborasi Royco dan BKKBN ini ditargetkan menjangkau masyarakat di 11 provinsi di Indonesia dengan prevalensi stunting tinggi.
Khususnya wilayah di luar Pulau Jawa dengan angka stunting mencapai 30-37 persen.
BKKBN mengapresiasi dukungan Royco untuk mengedukasi masyarakat Indonesia dalam penerapan panduan 'Isi Piringku'.
"Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, kami mewujudkan program Kampung Keluarga Berkualitas yang telah mencakup 23 persen dari desa/kelurahan di Indonesia," kata Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo.
"Semoga program kerja sama BKKBN dan Royco melalui Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) dapat berdampak nyata, di mana para kader DASHAT membagikan pengetahuan yang didapat kepada komunitasnya masing-masing sehingga semakin banyak keluarga Indonesia yang mengadopsi pola makan sesuai 'Isi Piringku'," lanjutnya mengatakan.
Amaryllis Esti Wijono selaku Nutrition Director Unilever Indonesia menjelaskan misi Royco untuk menjawab masalah stunting tertung dalam tujual mulia Royco itu sendiri.
Yaitu, 'Reinventing Foods for Humanity', atau 'Gerakan Pangan untuk Masa Depan'.
Royco Nutrimenu menginspirasi ibu-ibu Indonesia untuk menghidangkan makanan lezat dan bernutrisi dengan bahan pangan yang terjangkau di rumah untuk keluarga Indonesia.
Dengan panduan Program Royco Nutrimenu, masyarakat Indonesia bisa terinspirasi menghadirkan hidangan yang lezat, bernutrisi, dan juga mudah dibuat dengan #CukupRoycoAja.
"Kami harap program Royco Nutrimenu bisa turut berkontribusi untuk menurunkan angka stunting di Indonesia," ujar Amaryllis yang akrab disapa Lilis.
"Hingga saat ini gerakan #KebaikanIsiPiringku yang merupakan bagian dari program Royco Nutrimenu telah menjangkau lebih dari 16 juta ibu, guru, murid, dan santriwati di 22 provinsi melalui rangkaian kegiatan offline dan online," terang Lilis.
Baca Juga: Pemenuhan Gizi Selama Masa Kehamilan Bisa Mencegah Kelahiran Generasi Stunting
Lilis juga menyampaikan, pada tahun 2023 ini, Royco menargetkan untuk mengedukasi 18 juta orang serta mengubah 120 juta piring keluarga Indonesia menjadi lebih bernutrisi.
Nagita Slavina juga turut berbagi pengalamannya yang tetap menyempatkan diri untuk masak di rumah meski tengah sibuk.
Hal ini dilakukannya untuk menjaga kandungan gizi yang dikonsumsi oleh keluarganya sendiri.
"Sebagai seorang ibu yang berperan untuk memastikan asupan gizi keluarga, aku sangat terbantu dengan resep-resep di Royco Nutrimenu yang tidak hanya memenuhi porsi gizi seimbang, namun juga lezat," kata Nagita.
Wanita berusia 34 tahun ini bercerita, dalam waktu luangnya, dirinya sering browsing resep-resep praktis dan lezat Royco Nutrimenu di situs royco.co.id atau Instagram @roycoindonesia.
"Jadi dengan bahan makanan bergizi dan lezat sesuai dengan Isi Piringku dan #CukupRoycoAja, aku sudah bisa menyajikan makanan enak dan bergizi seimbang untuk keluargaku," ucap ibunda Rafathar dan Rayanzza ini.
Dalam kata penutup, Lilis berharap kolaborasi lintas-sektor dapat terus dilakukan untuk menekan angka stunting demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
"Kami meyakini program Royco Nutrimenu bisa ikut menekan angka stunting dan membantu meningkatkan konsumsi makanan gizi berimbang dan lezat di setiap rumah di Indonesia," kata Lilis.
"Kami berharap Program Royco Nutrimenu bisa menjadi andalan setiap ibu di rumah untuk menghidangkan makanan bergizi seimbang dan lezat demi mencegah risiko serta dampak buruk ketidakseimbangan gizi pada anak Indonesia di mana setiap anak Indonesia bisa bertumbuh secara optimal," tutupnya.
Selain konferensi pers, Royco juga mengadakan demo masak yang dilakukan oleh ibu-ibu kader DAHSAT dengan menerapkan panduan 'Isi Piringku'.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR