Moms jangan sampai salah kaprah, anak yang mengalami stunting tidak bisa dikatakan sebagai anak berkebutuhan khusus.
Stunting mengidentifikasikan tinggi badan anak jauh lebih pendek dibandingkan teman seusianya.
Sedangkan ABK merupakan anak yang mengalami keterbatasan dalam fisik, mental intelektual, serta sosio emosionalnya yang memengaruhi proses tumbuh kembangnya secara signifikan.
Perlu diketahui jika tidak semua anak dengan stunting merupakan ABK, dan begitu juga sebaliknya.
dr. Minerva menyebutkan, setiap anak memerlukan optimalisasi gizi.
Baik anak yang mengalami stunting serta anak ABK, orangtua harus memastikan kebutuhan gizinya terpenuhi.
Namun, pada anak ABK, diperlukan juga beberapa terapi yang dilakukan bersama ahli.
Fisioterapi dan beberapa stimulasi ini bisa disesuaikan dengan kondisi anak.
Cara ini dilakukan agar tumbuh kembang anak ABK bisa berjalan optimal.
Untuk pemenuhan gizi serta melengkapi tumbuh kembang anak diperlukan pemantauan status gizi secara rutin bersama ahli yang bisa dilakukan di posyandu, puskesmas, bidan, atau bersama dokter kepercayaan masing-masing.
"Pada anak berkebutuhan khusus kita juga memerlukan untuk optimalisasi gizi dan tumbuh kembang anak. Pada anak berkebutuhan khusus yang diperlukan adalah fisioterapi atau stimulasi-stimulasi khusus sesuai dengan kebutuhan anak tersebut agar dapat mencapai tumbuh kembang yang paling optimal. Memperbaiki nutrisi secepat mungkin dan stimulasi untuk tumbuh kembang anak," pungkas dr. Minerva.
Baca Juga: Anak Stunting Memiliki IQ yang Lebih Rendah, Bisakah Memiliki Kecerdasan Otak Seperti Anak Lain?
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR