Nakita.id – Moms telah melalui begitu banyak hal dari kehamilan hingga melahirkan.
Terutama setelah persalinan dapat begitu melelahkan bagi ibu secara emosional dan fisik.
Di sinilah, Dads dapat ikut berperan sama menjadi support system bagi keluarga dan membantu pasangan dalam merawat bayi.
Menyambut kehadiran buah hati yang sebentar lagi akan lahir memang merupakan kebahagian yang tidak ada harganya.
Apalagi jika ini adalah pengalaman pertama, segala sesuatunya menjadi terasa hal yang baru.
Bukan hanya saat kehamilan saja, ayah juga dapat membantu merawat ibu dan bayi selama masa nifas seperti yang dilansir dari Mom News Daily.
Para ibu menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengasuh dan merawat bayi mereka hingga kelelahan.
Hal ini mungkin membuatnya kehilangan waktunya untuk memanjakan dirinya sendiri.
Tempatkan diri pada posisinya dan bayangkan ini. Mereka bisa merasa tertekan, cemas, tidak berdaya, putus asa, frustrasi, dan marah.
Meskipun mungkin tidak menyadarinya pada awalnya, dia akhirnya akan merindukan hal-hal yang biasa dia nikmati sebelum melahirkan.
Di sinilah peran ayah untuk mengambil alih tugas mengasuh anak untuk memberinya istirahat.
Baca Juga: Berperan Sama Menjaga Kesehatan Kehamilan Istri, Dads Perlu Pastikan Moms Menghindari 7 Makanan Ini
Dan membiarkannya melakukan hal-hal yang membuatnya merasa tenang dan dicintai.
Dalam hal ini, ayah dapatbertanggung jawab untuk menetapkan “new normal” setelah bayi lahir.
Misalnya dalam menentukan siapa yang berbelanja, mencuci pakaian, dan sebagainya.
Bahkan juga dalam memutuskan kapan giliran mandi dan makan supaya ada yang selalu menjaga bayi.
Menyusui adalah salah satu cara terbaik ibu dapat menjalin ikatan dengan bayinya.
Ini juga merupakan metode terbaik untuk memberikan makanan kepada bayi yang baru lahir.
Namun tetap saja, hal ini seringkali menimbulkan tantangan tersendiri.
Untuk membantu pasangan, ayah dapat membawakan semua yang ia butuhkan misalnya mengambilkan segelas air minum, makanan ringan, dan lainnya.
Bahkan gerakan kecil akan sangat berarti baginya, jadi pastikan Dads melakukannya.
Memperhatikan suasana hati pasangan bukanlah menghentikannya menangis, atau mencoba memperbaikinya.
Melainkan untuk memberinya kenyamanan. Teliti bagaimana ibu lain bereaksi setelah melahirkan.
Baca Juga: Ayah Berperan Sama dalam Parenting, Berikut Tips 1 Menit yang Harus Dads Tahu
Ini akan membantu ayah memahami perbedaan antara baby blues dan depresi pascamelahirkan.
Baby blues adalah hal yang normal terjadi. Namun, depresi pascapersalinan yang sebenarnya adalah masalah yang sama sekali berbeda dan merupakan kondisi medis serius yang perlu ditangani.
Pasangan mungkin mengalami postpartum depresi jika dia:
- Masih kewalahan setelah beberapa minggu sejak bayi lahir. Baby blues hanya bertahan sekitar dua minggu,jika lebih lama dari itu bisa menjadi tanda awal depresi.
- Mengalami serangan tangisan dan lekas marah.
- Telah kehilangan minat pada hal-hal yang dulu dia nikmati.
- Mengalami kesulitan membuat keputusan atau sepertinya dia tidak peduli lagi.
- Tidak bisa tidur, tidur terganggu di luar situasi yang disebabkan oleh bayi, atau merasa mengantuk sepanjang waktu.
Mengasuh anak merupakan pekerjaan dua orang sehingga ayah harus bersungguh-sungguh dalam merawat bayi.
Ibu bukan satu-satunya yang perlu belajar cara mengganti popok, membedong bayi, atau mengayunnya untuk tidur. Tapi, ayah juga harus melakukannya.
Yang penting adalah ayah ada di sana dan berusaha dengan jujur untuk melakukan yang terbaik.
Baca Juga: Tips Soal Perkembangan Komunikasi Anak untuk Dads yang Harus Punya Sikap Berperan Sama dengan Moms
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR