Tabloid-Nakita.com - Penelitian yang dilakukan di Harvard School of Public Health menunjukkan, status kesehatan bayi pada saat lahir berhubungan erat dengan pola makan Mama selama kehamilan. Pada perempuan yang pola makannya tergolong baik, 95% bayi mereka dilahirkan dengan kesehatan yang tergolong baik pula. Salah satu yang membuat kehamilan sehat adalah nutrisi yang tepat.
Di lain pihak, hanya 8% dari perempuan yang dietnya tergolong buruk (sebagian mengonsumsi jajanan tidak bergizi, asupan yang tidak memenuhi standar gizi baik) mempunyai bayi dengan kesehatan yang tergolong baik, dan 65% dari mereka memiliki bayi yang meninggal sebelum lahir, mengalami persalinan prematur, fungsi tubuhnya belum sempurna atau memiliki cacat lahir. Tak hanya itu tidak tercukupinya kebutuhan nutrisi selama hamil sangat berisiko untuk komplikasi pada saat proses persalinan, seperti pendarahan yang bisa berakibat fatal pada Mama.
Kesimpulannya, Mama harus memperhatikan pola makan saat hamil. Sebab, status gizi Mama saat hamil sangat menentukan kondisi kesehatan si janin di dalam rahim hingga seterusnya ketika ia sudah lahir dan tumbuh besar. Tidak hanya itu, kecukupan nutrisi juga berperan dalam kecerdasan anak nantinya setelah lahir.
Kebutuhan nutrisi saat hamil lebih tinggi dibandingkan saat Mama tak hamil. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2012, kebutuhan energi perempuan tak hamil untuk kisaran usia 19—29 tahun sebanyak 2.250 Kalori per hari. Nah, saat hamil, kebutuhan ini bertambah sebanyak 180 Kalori pada trimester awal, serta 300 Kalori pada trimester 2 dan 3. Tambahan energi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan jaringan baru.
Kebutuhan energi diperoleh dari mengonsumsi makanan sumber karbohidrat, protein, dan lemak (nutrisi makro). Tentu harus dibarengi pula dengan konsumsi makanan sumber vitamin dan mineral (nutrisi mikro) yang jumlahnya juga mengalami peningkatan saat hamil dan menyusui.
Berikut nutrisi makro atau nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah besar bagi Mama saat hamil:
*Karbohidrat
Selama hamil, ibu membutuhkan tambahan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, juga plasenta, sekaligus sebagai sumber energi ibu hamil untuk aktivitas sehari-hari. Perempuan tak hamil membutuhkan karbohidrat sebesar 225 g/hari, saat hamil meningkat jadi 265 g/hari. Dalam 1 piring nasi seberat 100 g atau ¾ gelas, memberikan nilai karbohidrat 40 g, sehingga dalam satu hari kebutuhan bila disetarakan dengan nasi adalah 6—7 porsi.
* Protein
Kebutuhan protein bagi ibu hamil sekitar 67 g. Jumlah tersebut sebanding dengan 2 sendok makan (20 g) kacang hijau. Protein dibutuhkan untuk membentuk jaringan baru, plasenta dan janin.
* Lemak
Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan lemak sebagai sumber kalori utama. Konsumsi lemak per hari yang dianjurkan adalah 30% dari energi total sehari. Pada kehamilan yang normal, kadar lemak dalam aliran darah akan meningkat di akhir trimester III yang akan mendukung persiapan untuk menyusui setelah bayi lahir.
Baiknya Mama mengonsumsi lemak tak jenuh ganda, seperti omega 3 dan omega 6. Lemak omega 3 banyak terdapat pada berbagai jenis ikan laut dalam seperti salmon. Omega 3 juga penting untuk perkembangan otak dan penglihatan janin. Sementara omega 6 yang berperan penting untuk perkembangan dan fungsi saraf janin, dapat diperoleh dari minyak kedelai, minyak jagung, dan minyak bunga matahari.
Jangan Lupakan Nutrisi Mikro
Meski kebutuhannya kecil nutrisi mikro berperan besar dalam mendukung kondisi kehamilan sehat serta tumbuh kembang dan kecerdasan janin di dalam kandungan. Ini nutrisi mikro yang penting untuk kehamilan:
* Vitamin dan Mineral. Ibu hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibanding sebelum hamil. Ini perlu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses diferensiasi sel (pembelahan sel).
Tampil Percaya Diri di Tiap Momen, Fres & Natural EDT Gandeng El Rumi Hadirkan Wangi Segar dan Tahan Lama
KOMENTAR