Nilai r yang diperoleh akan selalu berada pada interval −1 ≤ r ≤ 1.
Terlihat bahwa jika nilai mutlak dari r semakin mendekati 0 (semakin kecil), maka semakin lemah atau tidak ada korelasi antara variabel x dan y. Sedangkan, jika nilai mutlak dari r semakin mendekati 1 (semakin besar), maka semakin kuat korelasi antara variabel x dan y.
Mengapa kita menggunakan konsep mutlak dari r ? Perlu diingat bahwa nilai r = –0,97 memiliki korelasi yang lebih kuat dibanding nilai r = 0,62 karena tanda negatif di depan angka hanya menunjukkan arah tren data yang berkorelasi negatif.
Supaya suatu nilai r dapat mendeskripsikan lebih jelas tentang suatu korelasi antar dua variabel, maka terkadang nilai koefisien korelasi r sering dibuat dalam interval tertentu dengan deskripsi tingkat hubungan korelasi masing-masing.
Perhatikan tabel berikut ini sebagai pedoman menentukan deskripsi tingkat hubungan korelasi.
Rentang nilai r dan deskripsi yang tertera pada tabel di atas merupakan salah satu model saja yang digunakan untuk mendeskripsikan tingkat hubungan korelasi antara dua variabel.
Jika siswa mencari di berbagai buku atau sumber lainnya, maka akan memperoleh model yang berbeda lagi karena adanya perbedaan rentang dan derajat tingkat hubungan korelasi.
Nah, itu dia penjelasan tentang materi analisis korelasi bab 3 statistika Matematika kelas XI SMA Kurikulum Merdeka. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Jawaban Lengkap Soal Statistika Latihan 3.2 Halaman 92 Matematika Kelas XI SMA Kurikulum Merdeka
Gift The Superpower of Play Bersama Karakter Terbaru dari Lego Brand, Cataclaws
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR