Nakita.id – Mata pelajaran Matematika kelas XI SMA Kurikulum Merdeka sedang membahas bab 3 statistika.
Setelah selesai mengulik subbab regresi linear, kini kita akan lanjut pada subbab berikutnya, yaitu analisis korelasi.
Nah, sebelum kita bahas latihan soalnya, yuk kita pahami terlebih dahulu apa itu analisis korelasi.
Analisis korelasi merupakan salah satu metode statistika yang paling banyak digunakan di dalam berbagai penelitian ilmiah.
Ketika mengambil kesimpulan dari suatu data, tentunya kita perlu suatu standar yang pasti agar setiap orang tidak mengambil kesimpulan yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, suatu korelasi memiliki suatu standar nilai tingkat korelasi.
Nilai ini merupakan ukuran deskriptif numerik dari korelasi yang disebut koefisien korelasi.
Koefisien ini akan memberikan informasi arah tren data dan sekaligus tingkat korelasinya apakah kuat, sedang, atau lemah.
Selain dari analisis di atas, kita perlu mengetahui seberapa tepat suatu garis regresi terhadap data asli.
Ternyata ada hal yang bisa lebih tepat untuk menentukan ketepatan suatu garis.
Hal ini dapat dilihat dari berapa proporsi (persentase) dari variabel dependen yang diterangkan oleh variabel independen yang disebut sebagai koefisien determinasi.
Pada bagian ini siswa akan diperkenalkan mengenai konsep koefisien korelasi.
Koefisien korelasi yang akan digunakan adalah Korelasi Product Moment.
Terkadang nama penemunya juga dimasukkan ke dalam nama korelasi ini sehingga menjadi Korelasi Pearson Product Moment atau Koefisien Korelasi Pearson.
Koefisien korelasi ini merupakan jenis koefisien korelasi yang paling umum digunakan.
Lalu, bagaimana cara untuk menemukan nilai koefisien korelasi ini?
Konsep korelasi product moment ini tidak jauh dari konsep yang sering kita gunakan, yaitu jumlah kuadrat.
Terakhir, siswa telah mempelajari dua jenis jumlah kuadrat variabel, yaitu SSxy dan SSxx dengan masing-masing artinya.
Kali ini, kita akan menggunakan tiga jenis jumlah kuadrat di mana terdapat tambahan satu lagi dari yang sebelumnya. Ketiga jenis tersebut yaitu:
Untuk menghitung nilai Korelasi Product Moment (r), substitusikan nilai dari ketiga jenis jumlah kuadrat ke dalam rumus Korelasi Product Moment di bawah ini.
Baca Juga: Pengertian Regresi Linear, Jawaban Latihan 3.3 Halaman 101 Matematika Kelas XI SMA Kurikulum Merdeka
Nilai r yang diperoleh akan selalu berada pada interval −1 ≤ r ≤ 1.
Terlihat bahwa jika nilai mutlak dari r semakin mendekati 0 (semakin kecil), maka semakin lemah atau tidak ada korelasi antara variabel x dan y. Sedangkan, jika nilai mutlak dari r semakin mendekati 1 (semakin besar), maka semakin kuat korelasi antara variabel x dan y.
Mengapa kita menggunakan konsep mutlak dari r ? Perlu diingat bahwa nilai r = –0,97 memiliki korelasi yang lebih kuat dibanding nilai r = 0,62 karena tanda negatif di depan angka hanya menunjukkan arah tren data yang berkorelasi negatif.
Supaya suatu nilai r dapat mendeskripsikan lebih jelas tentang suatu korelasi antar dua variabel, maka terkadang nilai koefisien korelasi r sering dibuat dalam interval tertentu dengan deskripsi tingkat hubungan korelasi masing-masing.
Perhatikan tabel berikut ini sebagai pedoman menentukan deskripsi tingkat hubungan korelasi.
Rentang nilai r dan deskripsi yang tertera pada tabel di atas merupakan salah satu model saja yang digunakan untuk mendeskripsikan tingkat hubungan korelasi antara dua variabel.
Jika siswa mencari di berbagai buku atau sumber lainnya, maka akan memperoleh model yang berbeda lagi karena adanya perbedaan rentang dan derajat tingkat hubungan korelasi.
Nah, itu dia penjelasan tentang materi analisis korelasi bab 3 statistika Matematika kelas XI SMA Kurikulum Merdeka. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Jawaban Lengkap Soal Statistika Latihan 3.2 Halaman 92 Matematika Kelas XI SMA Kurikulum Merdeka
Gift The Superpower of Play Bersama Karakter Terbaru dari Lego Brand, Cataclaws
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR