Nakita.id - Memperingati Hari Kanker Anak Sedunia, apakah Moms dan Dads sudah melakukan cara-cara pencegahan kanker pada anak?
Anak-anak menjadi golongan yang rentan terhadap penyakit kanker selain lansia.
Hingga saat ini diperkirakan sebanyak 400.000 anak-anak di seluruh dunia didiagnosa mengidap kanker.
Bagaimana di Indonesia sendiri? Melansir dari Kompas, sepanjang tahun 2022 ada sebanyak lebih dari 1.821 anak Indonesia diketahui mengidap kanker.
Ketua UKK Hematologi Onkologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Teny Tjitra Sari, mengatakan 1.319 anak sudah tervalidasi, sisanya belum.
Seperti yang kita ketahui, jenis kanker amat sangat beragam.
Menurut Teny, ada sejumlah jenis kanker tertentu yang paling banyak diidap oleh anak-anak Indonesia.
Apa saja, ya?
"Kanker darah, leukemia, yaitu kanker paling sering ditemukan," kata Teny.
Leukemia atau kanker darah terjadi ketika sel-sel darah berubah menjadi abnormal.
Penyakit yang satu ini biasanya digejalai dengan adanya pembentukan jaringan kanker pada sumsum tulang belakang.
Baca Juga: Hari Kanker Anak Sedunia, Kenali Gejala Awal Kanker Mata pada Anak dan Penyebabnya
Dari laporan IDAI, ada dua jenis leukemia yang diidap oleh anak-anak penderita kanker di Indonesia, yaitu limfoblastik dan myeloblastik. Apa perbedaannya?
Kanker limfoblastik merupakan istilah ketika sel limfoblas atau sel darah putih yang belum dewasa berkembang terlalu banyak.
Sementara itu untuk myeloblastik terjadi karena sel darah putih mieloid tidak dapat diproduksi oleh tubuh.
Dibandingkan dengan leukemia, jenis kanker yang satu ini masih belum diketahui oleh banyak orang.
Retinoblastoma merupakan kanker mata yang pembentukan jaringannya bermula pada retina.
Penderita kanker jenis ini memang paling banyak adalah anak-anak.
Gejalanya mirip seperti katarak, ada bercak berwarna putih di bagian mata terutama saat terkena cahaya.
Perlu diketahui, kanker yang satu ini bisa berakibat fatal terhadap penglihatan karena menyebabkan kebutaan.
Kanker osteosarkoma menyerang pada bagian tulang dan bisa menyebar ke bagian yang lainnya.
Biasanya, jaringan kanker ini terjadi pada bagian kaki dan lengan.
Walaupun cenderung berbahaya, kanker osteosarkoma bisa disembuhkan total.
Osteosarkoma digejalai dengan adanya benjolan pada lengan atau tungkai bawah di sekitar lutut atau bahu. Benjolannya juga disertai dengan rasa nyeri.
Neuroblastoma adalah kanker langka yang berkembang dari neuroblast atau sel-sel saraf yang belum matang.
Normalnya, neuroblast tumbuh dan berkembang menjadi sel saraf. Namun, pada neuroblastoma, neuroblast justru membentuk benjolan berupa tumor padat.
Neuroblastoma paling sering terjadi pada salah satu kelenjar adrenal, yaitu kelenjar yang terdapat di bagian atas ginjal.
Namun, kondisi ini juga bisa menyerang jaringan saraf tulang belakang, leher, dada, perut, atau panggul.
Itulah tadi sejumlah jenis kanker yang diidap oleh kebanyakan anak-anak Indonesia.
Dalam sejarahnya, Hari Kanker Anak Sedunia tidak lepas dari peran dunia untuk memberikan hak bagi anak-anak menerima fasilitas, perawatan penyakit, dan rehabilitasi kesehatan yang optimal.
Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bersama rumah sakit St Jude serta mitra global lainnya telah meluncurkan sistem kesehatan anak dalam kerangka Global Initiative for Childhood Cancer (GICC).
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memperkuat respons sistem kesehatan terhadap kanker anak.
GICC bertujuan untuk mengurangi penderitaan anak-anak penderita kanker, kemudian mencapai tingkat kelangsungan hidup kanker setidaknya 60 persen di tahun 2030 mendatang.
Inisiatif tersebut juga menyatukan lebih dari 100 pemangku kepentingan internasional lintas sektor dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak penderita kanker.
Baca Juga: Hari Kanker Anak Sedunia, Pengobatan yang Tepat untuk Penyembuhan Retinoblastoma Pada Anak
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR