Nakita.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) beri peringatan cuaca ekstrem pada Senin, 13 Februari 2023.
BMKG memperkirakan, hujan lebat berpotensi mengguyur 30 wilayah di Indonesia. Mana saja?
• Sumatera Barat
• Kep. Riau
• Kalimantan Selatan
• Sulawesi Tengah
• Aceh
• Sumatera Utara
• Riau
• Bengkulu
• Jambi
• Sumatera Selatan
• Kep. Bangka Belitung
• Lampung
• Banten
• Jawa Barat
• DKI Jakarta
• Jawa Tengah
• Yogyakarta
• Jawa Timur
• Bali
• Nusa Tenggara Barat
Baca Juga: Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang Kamis 9 Februari 2023, BMKG Minta Daerah Ini Waspada
• Nusa Tenggara Timur
• Kalimantan Barat
• Kalimantan Tengah
• Kalimantan Utara
• Kalimantan Timur
• Sulawesi Utara
• Gorontalo
• Sulawesi Barat
• Sulawesi Selatan
• Sulawesi Tenggara
• Maluku Utara
• Maluku
• Papua Barat
• Papua
Kenapa cuaca ekstrem masih terjadi hingga hari ini?
Siklon Tropis FREDDY berada di Samudra Hindia selatan Jawa dengan kecepatan angin maksimum 70 knot dan tekanan udara minimum 965 mb.
Sistem ini bergerak ke arah barat, menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) dan membentuk daerah konvergensi di Samudra Hindia selatan Lampung.
Bibit siklon tropis 91 P dengan tekanan minimum 1003 hpa, dan kecepatan angin maks 20 knot berada di wilayah Teluk Carpentaria - Australia bagian utara yang membentuk daerah konvergensi memanjang dari Samudera Hindia Selatan NTT hingga Australia bagian utara serta dari Laut Banda hingga Australia bagian utara, menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) dari Laut Banda hingga Australia bagian utara.
Sirkulasi siklonik berada di Samudra Hindia barat Aceh dan Perairan Utara Kalimantan Barat yang membentuk daerah konvergensi memanjang dari Semenanjung Malaysia hingga perairan utara Aceh dan di Pesisir Utara Kalimantan Barat.
Daerah konvergensi lain juga memanjang dari Sumatera Barat hingga Aceh, dari Samudra Hindia barat Sumatera Barat hingga Lampung, dari pesisir selatan Banten hingga Jawa Timur, dari NTB hingga NTT, dari Kalimantan Utara hingga Kalimantan Timur, dari Laut Jawa Bagian Tengah hingga Sulawesi Selatan, dari Laut Halmahera hingga Sulawesi Utara, dari Teluk Bone hingga Laut Banda, dari Sulawesi Barat hingga Sulawesi Tengah, dari Laut Jawa hingga Laut Sulawesi, dari Laut Banda hingga Laut Aru, dan dari Samudera Hindia selatan NTT hingga Laut Arafuru.
Daerah konfluensi juga terbentuk di Samudra Hindia barat daya Bengkulu, di Laut Flores, di Laut Maluku, di Laut Seram, Laut Flores, dan Laut Banda.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar siklon tropis/pusat tekanan rendah/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR