Isra dan Miraj dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ditemani oleh Malaikat Jibril.
Di sana, Nabi Muhammad mendapatkan perintah langsung dari Allah SWT yang menyatakan bahwa umat Islam wajib menunaikan salat fardu sebanyak 5 waktu.
Perjalanan ini terjadi setahun sebelum beliau Hijrah dari Mekkah ke Madinah, yaitu malam Senin 27 Rajab tahun 621 M.
Sehingga dianjurkan bagi umat Islam untuk memperbanyak amalan ibadah seperti dzikir membaca istighfar, berpuasa, memperbanyak doa, dan melaksanakan salat.
Meski begitu banyak yang belum mengetahui apa hukum berpuasa di Hari Isra Miraj ini.
Dilansir dari Nu Online, bulan yang paling utama untuk ibadah puasa adalah Ramadan.
Kemudian bulan yang dimuliakan berikutnya yaitu Muharram, kemudian Rajab, lalu Dzulhijjah, Dzulqa‘dah, terakhir bulan Sya‘ban.
Dalam I‘anatut Tholibin, Sayid Bakri bin M Sayid Syatho Dimyathi mengemukakan sejumlah catatan soal Rajab sebagai salah satu bulan mulia di sisi Allah dan Rasulnya.
“Rajab" merupakan derivasi dari kata “tarjib” yang berarti memuliakan.
Masyarakat Arab zaman dahulu memuliakan Rajab melebihi bulan lainnya.
Rajab biasa juga disebut “Al-Ashobb” karena derasnya tetesan kebaikan pada bulan ini.
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Senin Kamis, Disertai Manfaat dan Keutamaannya
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR