Nakita.id - Banyak Moms percaya, menyusui adalah salah satu cara alami untuk mengurangi risiko kanker payudara.
Apakah hal ini hanya mitos atau ada fakta yang bisa membuktikannya Moms?
Simak selengkapnya di sini.
Menyusui adalah salah satu tahapan paling menyenangkan setelah Si Kecil lahir ke dunia.
ASI juga memiliki banyak nutrisi untuk memenuhi kebutuhan Si Kecil setelah lahir.
Namun pada kenyataannya, manfaat ASI tidak hanya dirasakan oleh bayi saja, tapi juga Moms.
Sebagai Moms yang melakukan tindakan menyusui bayi, ada manfaatnya tersendiri.
Proses menyusui itu digadang-gadang bisa mengurangi risiko kanker payudara.
Kalau manfaat menyusui bagi Moms bisa membantu mengurangi perdarahan setelah melahirkan, meningkatkan ikatan emosional dengan bayi, dan menjadi salah satu metode kontrasepsi, itu benar dan sudah dibuktikan.
Tapi bagaimana dengan menyusui bisa mencegah risiko kanker payudara?
Laporan terbaru dari American Institute for Cancer Research (AICR) dan World Cancer Research Fund mengungkapkan, menyusui telah terbukti mengurangi risiko kanker payudara pada kaum perempuan.
Hal ini bukan hanya sekedar mitos, tapi pada kenyataannya adalah fakta!
Untuk setiap lima bulan seorang ibu menyusui, risiko terkena kanker payudara akan menurun sebanyak 2%.
Sebab, menurut para peneliti, siklus menstruasi akan terhenti sementara saat perempuan menyusui.
Hal ini membuat paparan hormon estrogen berkurang.
Sementara tingkat estrogen yang tinggi merupakan salah satu penyebab yang dikaitkan dengan perkembangan kanker payudara.
Penelitian ini menganalisis 18 studi mengenai dampak pemberian ASI.
Dari jumlah tersebut, 13 studi meneliti tentang efek dari lamanya waktu menyusui.
Hasil dari penelitian tersebut mengungkapkan bahwa setiap lima bulan seorang ibu menyusui, risiko terkena kanker payudara berkurang sebanyak 2%.
"Mungkin tidak semua ibu memungkinkan untuk menyusui. Tetapi bagi mereka yang bisa melakukannya, menyusui dapat memberikan perlindungan dari kanker terhadap ibu dan anak," ujar penulis studi, Alice Bender dari AICR.
Selain itu, studi ini juga menemukan bahwa menyusui juga dapat membantu menghilangkan sel-sel DNA yang rusak yang dapat menyebabkan perkembangan tumor.
Sementara untuk bayi yang menyusu, kecil kemungkinannya akan mengalami kelebihan berat badan di kemudian hari.
Kelebihan berat badan setelah menopause ternyata juga bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
Sementara untuk kaum perempuan pada umumnya, alkohol merupakan faktor yang meningkatkan risiko kanker payudara. Untuk menguranginya, lakukan olahraga teratur.
Oleh karena itu, bila mampu dan memungkinkan, setiap ibu disarankan untuk menyusui bayinya secara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan hingga 2 tahun karena menyusui terbukti dapat mencegah kanker payudara.
Agar manfaat menyusui bagi ibu dan bayi dapat maksimal, tentu menyusui harus dilakukan dengan cara yang benar.
Beberapa tips yang dapat Moms lakukan, di antaranya:
- Jaga pola makan dengan membatasi asupan gula, garam, dan lemak. Hindari juga makanan terproses dan siap saji.
- Jika memungkinkan, perbanyak menyusui langsung dan hindari memberi anak ASI dengan media botol dot.
- Berikan ASI sesuai mau anak (tidak perlu terjadwal).
- Hindari asap rokok dan konsumsi alkohol.
- Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan.
Jadi percaya kan Moms kalau menyusui bisa mengurangi risiko kanker payudara?
Baca Juga: Muncul Benjolan Kecil di Payudara, Apakah Tanda Penyakit Serius?
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR