"Dulu dikatakan bahwa bulan Syaban adalah bulan para qurra’ (pembaca Al-Qur’an),"
Begitu pula yang dilakukan oleh ‘Amr bin Qais rahimahullah apabila beliau memasuki bulan Syaban beliau menutup tokonya dan mengosongkan dirinya untuk membaca Alquran. (Lathaiful-Ma’arif libni Rajab Al-Hanbali hal. 138)
Untuk menghadapi bulan Ramadan para ulama terdahulu membiasakan amalan-amalan shalih semenjak datangnya bulan Sya’ban sehingga nantinya mereka sudah terlatih untuk menambahkan amalan-amalan mereka ketika di bulan Ramadan.
Abu Bakr Al-Balkhi rahimahullah pernah mengatakan:
"Bulan Rajab adalah bulan menanam, bulan Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman dan bulan Ramadan adalah bulan memanen tanaman,"
Dan dia juga mengatakan:
"Perumpamaan bulan Rajab adalah seperti angin, bulan Sya’ban seperti awan yang membawa hujan dan bulan Ramadan seperti hujan. Barang siapa yang tidak menanam di bulan Rajab dan tidak menyiraminya di bulan Sya’ban bagaimana mungkin dia memanen hasilnya di bulan Ramadan," (Lathaiful-Ma’arif libni Rajab Al-Hanbali hal. 130)
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa Allah SAW akan mengampuni orang-orang yang tidak berbuat syirik dan orang-orang yang tidak memiliki permusuhan dengan saudara seagamanya.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah muncul di malam pertengahan bulan Sya’ban dan mengampuni seluruh makhluknya kecuali orang musyrik dan musyahin," (HR Ibnu Majah no. 1390. Di-shahih-kan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Ibni Majah).
Musyahin sendiri adalah orang yang memiliki permusuhan dengan saudaranya.
Baca Juga: Menjelang Bulan Ramadhan 2023, Ini Dia Jadwal Malam Nisfu Syaban
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR