Nakita.id - Selain puasa sunah, ada banyak lagi amalan bulan Syaban yang bisa dilakukan untuk menambah pahala.
Moms yang tidak berhalangan bisa melakukannya setiap hari.
Ini juga akan menyiapkan diri menuju Ramadan yang sebentar lagi tiba.
Berikut amalan yang bisa dilakukan pada Syaban buat Moms umat muslim.
Syaban merupakan bulan yang istimewa.
Pada bulan Syaban terdapat peristiwa bersejarah, di antaranya pengalihan arah kiblat dari Masjidil Aqsha di Palestina ke Kabah di Arab Saudi dengan penurunan surat Al-Baqarah ayat 144.
Keistimewaan lainnya karena menjadi bulan yang berdekatan dengan bulan Ramadhan dan sebagai persiapan menghadapi puasa Ramadhan.
Selain itu, di bulan ini secara rutin kerap diperingati malam nisfu Syaban.
Alaman bulan Syaban yang bisa dilakukan adalah memperbanyak membaca Alquran.
Sehingga ketika menghadapi bulan Ramadan, seorang muslim akan bisa menambah lebih banyak lagi bacaan Alquran-nya.
Salamah bin Kuhail rahimahullah berkata:
Baca Juga: Bacaan Puasa 1 Syaban 2023, Puasa Sunah untuk Menyambut Ramadan
"Dulu dikatakan bahwa bulan Syaban adalah bulan para qurra’ (pembaca Al-Qur’an),"
Begitu pula yang dilakukan oleh ‘Amr bin Qais rahimahullah apabila beliau memasuki bulan Syaban beliau menutup tokonya dan mengosongkan dirinya untuk membaca Alquran. (Lathaiful-Ma’arif libni Rajab Al-Hanbali hal. 138)
Untuk menghadapi bulan Ramadan para ulama terdahulu membiasakan amalan-amalan shalih semenjak datangnya bulan Sya’ban sehingga nantinya mereka sudah terlatih untuk menambahkan amalan-amalan mereka ketika di bulan Ramadan.
Abu Bakr Al-Balkhi rahimahullah pernah mengatakan:
"Bulan Rajab adalah bulan menanam, bulan Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman dan bulan Ramadan adalah bulan memanen tanaman,"
Dan dia juga mengatakan:
"Perumpamaan bulan Rajab adalah seperti angin, bulan Sya’ban seperti awan yang membawa hujan dan bulan Ramadan seperti hujan. Barang siapa yang tidak menanam di bulan Rajab dan tidak menyiraminya di bulan Sya’ban bagaimana mungkin dia memanen hasilnya di bulan Ramadan," (Lathaiful-Ma’arif libni Rajab Al-Hanbali hal. 130)
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa Allah SAW akan mengampuni orang-orang yang tidak berbuat syirik dan orang-orang yang tidak memiliki permusuhan dengan saudara seagamanya.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah muncul di malam pertengahan bulan Sya’ban dan mengampuni seluruh makhluknya kecuali orang musyrik dan musyahin," (HR Ibnu Majah no. 1390. Di-shahih-kan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Ibni Majah).
Musyahin sendiri adalah orang yang memiliki permusuhan dengan saudaranya.
Baca Juga: Menjelang Bulan Ramadhan 2023, Ini Dia Jadwal Malam Nisfu Syaban
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga secara khusus tentang orang yang memiliki permusuhan dengan saudara seagamanya:
"Pintu-pintu surga dibuka setiap hari Senin dan Kamis dan akan diampuni seluruh hamba kecuali orang yang berbuat syirik kepada Allah, dikecualikan lagi orang yang memiliki permusuhan antara dia dengan saudaranya. Kemudian dikatakan, ‘Tangguhkanlah kedua orang ini sampai keduanya berdamai. Tangguhkanlah kedua orang ini sampai keduanya berdamai. Tangguhkanlah kedua orang ini sampai keduanya berdamai," (HR Muslim no. 2565/6544).
Selanjutnya umat muslim bisa melaksanakan salat sunnah pada malam Nisfu Syaban.
Dalam kitab Ihya Ulumuddin Jilid 1, Imam Ghazali menerangkan waktu dan tata cara salat pada malam nisfu Sya’ban.
"Adapun shalat sunnah Sya‘ban adalah malam kelima belas bulan Sya‘ban. Dilaksanakan sebanyak seratus rakaat.
Setiap dua rakaat satu salam. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah membaca Qulhuwallahu ahad sebanyak 11 kali.
Jika mau, seseorang dapat shalat sebanyak 10 rakaat. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah Qulhuwallahu ahad 100 kali.
Ini juga diriwayatkan dalam sejumlah shalat yang dilakukan orang-orang salaf dan mereka sebut sebagai shalat khair.
Mereka berkumpul untuk menunaikannya. Mungkin mereka menunaikannya secara berjamaah," (Al-Ghazali, Ihya ‘Ulumuddin, jilid 1, hal. 203).
Terakhir, amalan yang bisa umat muslim lakukan di bulan Syaban ialah memperbanyak puasa.
Rasulullah SAW diketahui memperbanyak puasa pada bulan ini tidak seperti beliau berpuasa pada bulan-bulan yang lain.
Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha bahwasanya dia berkata:
"Dulu Rasulullah SAW berpuasa sampai kami mengatakan bahwa beliau tidak berbuka, dan berbuka sampai kami mengatakan bahwa beliau tidak berpuasa. Dan saya tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa dalam sebulan kecuali di bulan Ramadan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada bulan Sya’ban," (HR Al-Bukhari no. 1969 dan Muslim 1156/2721).
Begitu pula istri beliau Ummu Salamah radhiallahu ‘anha mengatakan:
"Saya tidak pernah mendapatkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dua bulan berturut-turut kecuali bulan Sya’ban dan Ramadan," (HR An-Nasai no. 2175 dan At-Tirmidzi no. 736. Di-shahih-kan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan An-Nasai).
Dari hadits tersebut dapat diketahui bahwa Rasulullah SAW sungguh memperbanyak puasa di bulan ini.
Para ulama menyebutkan bahwa puasa di bulan Syaban memang merupakan puasa sunnah, namun puasa di bulan Syaban memiliki peran penting untuk menutupi kekurangan puasa wajib di bulan Ramadan.
Sama halnya seperti salat fardhu, salat fardhu memiliki salat sunnah rawatib, yaitu qabliyah dan ba’diyah.
Salat-salat tersebut bisa menutupi kekurangan salat fardhu yang dikerjakan.
Begitu pula dengan puasa Ramadan, dia memiliki puasa sunnah di bulan Syaban dan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal.
Itu mengapa orang yang memulai puasa di bulan Syaban nantinya tidak akan terasa berat menghadapi bulan Ramadan.
Bagaimana Moms siap mengamalkan amalan bulan Syaban?
Baca Juga: Manakah yang Benar, Puasa Syawal atau Membayar Utang Puasa Ramadan Dulu? Simak Penjelasannya
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR