Melalui pertanyaan terbuka dan eksplorasi, Dads dapat membantu mereka memikirkan situasi itu.
Misalnya, dapat bertanya kepada mereka apa arti hasil bagi mereka, menurut mereka bagaimana rasanya kalah dan menang.
Kemudian bagaimana menurut mereka apa yang dapat dilakukan agar lebih baik di lain waktu.
Misalnya, jika mereka kalah dalam suatu pertandingan, Dads dapat mengajak mereka untuk berpikir tentang bagaimana mereka menikmati bertemu teman baru.
Maupun keterampilan yang mereka kembangkan, dan betapa menyenangkannya mereka.
Selain itu, tujuannya adalah agar mereka dapat menghargai upaya dari waktu ke waktu dan tidak hanya fokus pada satu momen.
Penting untuk mengajari anak-anak untuk menghargai upaya dan proses yang mereka tempuh untuk mencapai persaingan tersebut.
Dalam hal ini, fokusnya tidak hanya pada hasil.
Pada titik tertentu, penting untuk memulihkan rasa permainan dan persaingan yang sehat.
Sangat penting untuk menghubungkan aktivitas dengan nilai-nilai yang bisa dijadikan pelajaran.
Seperti kerja tim, rasa hormat, disiplin, ketekunan, atau koeksistensi.
Baca Juga: Tak Sekadar Orangtua, Ayah Berperan Sama Menjadi Guru dan Teman Bagi Si Kecil
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR