"Meskipun mungkin ada seks 'terlalu sedikit' atau 'terlalu banyak', itu benar-benar subyektif dan bergantung pada pasangan," kata Christene Lozano, terapis keluarga perkawinan berlisensi.
Penting untuk diingat bahwa setiap hubungan memiliki kebutuhan seksual yang berbeda-beda. Alih-alih, berfokus pada frekuensi hubungan intim dalam seminggu, lebih baik kita fokus kepada kualitas seks.
Sementara itu, masih melansir laman yang sama, ada juga faktor-faktor yang dapat menghambat kehidupan seks yang sehat.
"Seks adalah pengalaman multidimensi. Seks yang baik adalah mental, fisik, dan emosional," ujar Goerlich dikutip Insider.
Oleh karena itu, seks dipengaruhi oleh kesehatan mental dan fisik seseorang. Inilah beberapa faktor luar yang memengaruhi kehidupan seks, meliputi:
- Stres, secara umum atau tentang hubungan
- Perubahan tubuh karena penuaan dan masalah kesehatan
- Rutinitas yang menjadi membosankan
- Sibuk dengan anak, keluarga, atau karier
- Tidak nyaman berkomunikasi satu sama lain
- Tidak merasa dilihat atau didengar oleh pasangan
Baca Juga: Berapa Lama Masa Subur Setelah Haid Berlangsung?
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR