Salah satunya adalah hal adaptasi atau kebiasaan sehari-hari.
"Kalau sekolahnya (mulai) subuh, berarti makan harus jam berapa? Kan, ibunya harus menyiapkan (sarapan) juga," tutur Seni.
"Dan jangan lupa, tenaga pengajarnya juga yang harus menyiapkan (segalanya untuk) keluarganya juga," lanjutnya.
Seni memisalkan, kalau siswa harus datang jam 5 pagi, maka tenaga pengajar harus datang sebelum jam 5 pagi ini.
"Jadi, jangan sampai tenaga pengajar sibuk mengajar anak orang lain, tetapi keluarganya sendiri jadi terbengkalai," pesannya.
Terlebih, penerapan jam sekolah pagi bisa saja berefek domino pada hubungan keluarga nantinya, Moms dan Dads.
"Ada kehidupan-kehidupan yang akhirnya kita bisa terlewat, momen-momennya," ungkap Seni.
"Kalau misalnya dibuat lagi ada kebijakan yang mengharuskan sekolah subuh, itu kan berarti harus adaptasi lagi. Kasihan juga nanti," tutupnya.
Maka dari itu, sebagai kesimpulan, jam belajar pagi bagi anak akan lebih efektif apabila sinar matahari sudah muncul.
Dengan begitu, Si Kecil akan lebih bersemangat untuk belajar dan melakukan aktivitas lainnya.
Semoga bermanfaat, ya!
Baca Juga: 4 Cara Ayah Berperan Sama dalam Membantu Anak Berprestasi di Sekolah
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR