Nakita.id - Kasus pelajar yang tewas akibat minuman keras oplosan kini hangat diperbincangkan, bahkan topiknya sempat trending di twitter.
Konon, 6 orang pelajar berakhir tragis dalam kejadian itu, dua tewas dan empat di antaranya harus menjalani perawatan di rumah sakit karena kritis.
Ternyata, mereka bukan sukarela meminum miras oplosan itu, melainkan dipaksa oleh beberapa temannya.
Parahnya, minuman oplosan itu mengandung kadar alkohol 96 persen yang dapat berakibat fatal, bahkan kematian.
Bahkan, video penyiksaan itu sempat viral di media sosial.
Seorang anak terlihat memukuli beberapa temannya dan direkam oleh salah seorang pelaku.
Akun twitter@jaesahiy_, pada Selasa (28/2/2023) kemarin encuitkan hal itu.
"Ini salah satu kasus mengenai temanku (korban) yang pelakunya sendiri melarikan diri dan sampai sekarang masih belum ditemukan. 2 tewas, 4 Pelajar lainnya saat ini masih dalam kondisi kritis dan menjalani perawatan di rumah sakit,” ungkap akun tersebut.
Ternyata, belakangan diketahui kalau dua pelajar yang tewas disiksa dan dipaksa menenggak minuman keras oleh temannya itu berinisial AA (15) dan MRP (17).
Lalu, akun ini juga mengungkapkan, salah satu orang tua korban menemukan luka akibat pukulan di pelipis anaknya.
Sang anak sempat ingin pulang tapi dilarang bahkan diancam oleh pelaku yang akan membunuhnya.
Dugaan pelaku yang menganiaya para pelajar dan mencekokinya dengan miras disebar oleh akun media sosial @jaesahiy_.
Dalam unggahannya, ia menulis kalau orangtua pelaku adalah anggota polisi.
Ia juga mengungkapkan kalau laporan kasus ini sempat tak digubris pihak kepolisian.
Berikut cuitan dari @jaesahiy_ :
'Tetapi dari kasus tersebut pihak kepolisian tidak menggubris tersangka dikarenakan orang tua tersangka adalah salah satu anggota polisi.
dan ini informasi mengenai pelakunya. saat ini ig pelaku diprivat.'
Memang, kalau dilihat sekilas berdasarkan analisa wajah di video yang viral dan foto di atas ada kemiripan.
Ciri-ciri fisik pelaku yang dikenali dari rambut, proporsi tubuh, warna kulit sangat mirip dengan pelaku.
Namun, menurut perkembangan informasi terakhir, AD alias Alfonso Dominiq bukan anak anggota polisi.
Orangtua AD adalah warga sipil yang saat ini menjabat sebagai ketua RT.
Hanya saja, pemeriksaan terhadap AD beberapa hari lalu sempat terhambat karena dia juga dirawat di rumah sakit usai mengonsumsi miras oplosan.
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |