Nakita.id - Meski menjadi aktivitas yang menyehatkan tubuh dan jiwa, ternyata terlalu sering berhubungan intim juga tidak baik.
Pada dasarnya, ada intensitas tertentu yang harus dibatasi dalam berhubungan intim.
Jika berlebihan, justru efek negatif yang akan didapatkan.
Mengutip dari Health, menurut asisten profesor klinis kebidanan, ginekologi, dan pengobatan reproduksi di The Icahn School of Medicine di Mount Sinai Health System di New York City, Rebecca C. Brightman, MD, definisi "sering" tersebut sebetulnya bervariasi.
"Selain itu, jika terasa nyaman dan tidak menyakitkan, maka seks pada frekuensi berapa pun tidak masalah," tutur Brightman mengutip dari Health.
Moms dan Dads harus mengetahui sendiri tanda bahwa tubuh memerlukan jeda berhubungan intim.
Jika dilakukan terlalu sering, maka berikut risiko yang bisa dialami pasangan suami istri.
Terlalu sering berhubungan intim bisa mengakibatkan pelumasan alami pada vagina mengering, yang dapat menyebabkan gesekan dan nyeri.
"Jika Anda tidak melakukan cukup pemanasan untuk terangsang secara seksual dan menjadi basah, vagina akan menjadi kering."
"Ini akan membuat seks terasa menyakitkan saat penis atau jari memasuki vagina," kata ahli kesehatan wanita dari California, Sherry A Ross.
Kekeringan vagina juga bisa terjadi pada perempuan menopause, yang akan mengakibatkan sensasi terbakar pada vagina selama kontak seksual dan penetrasi.
Meskipun vagina memiliki sifat elastis, akan tetapi jika terlalu sering berhubungan intim besar kemungkinan membuat vagina longgar.
Hal ini karena elastisitas vagina tidak bekerja dengan optimal.
Bakan, bisa juga berisiko menyebabkan robekan pada vagina.
Tak hanya Moms saja, Dads juga bisa mengalami ketidaknyamanan pada penis.
"Penis bisa mengalami nyeri, bengkak, dan lecet, bahkan mungkin pula kesulitan buang air kecil," ungkap Ross.
Ross juga menyampaikan bahaya utama dari sering berhubungan intim yakni pembengkakan vagina dan labia yang berlebihan.
Ross mengatakan, rangsangan seksual yang terlalu sering akan membuat vagina dan labia penuh dengan darah.
Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit yang berlebihan saat berhubungan seksual.
Keseimbangan pH alami vagina akan terganggu ketika bakteri dari vagina dan anus masuk ke dalam kandung kemih.
Untuk membantu Moms bisa membiasakan mengosongkan kandung kemih setelah melakukan penetrasi seksual dengan pasangan.
Dalam beberapa kasus, efek samping dari terlalu sering berhubungan seks mungkin membutuhkan perhatian medis karena mengalami keluarnya cairan yang tidak normal, perdarahan yang tidak biasa atau terus-menerus, robekan, nyeri saat buang air kecil, atau nyeri vulva yang terus-menerus.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR