Nakita.id – Berhubungan intim merupakan salah satu kebiasaan yang penting dilakukan pasangan suami istri.
Pasalnya, selain untuk memenuhi kebutuhan biologis, hubungan intim juga bagus untuk memuaskan pasangan.
Nah, berbicara soal kepuasan hubungan, banyak yang menyebut bahwa durasi hubungan intim yang lama jauh lebih baik daripada yang sebentar.
Lantas, benarkah demikian?
Supaya tidak ada lagi yang keliru, berikut ini penjelasan dari seksolog dr. Boyke.
Salah satu yang menentukan kepuasan dalam berhubungan intim adalah durasi.
Ya, durasi bercinta yang lama disebut-sebut dapat memberi kepuasan lebih untuk pasangan.
dr. Boyke pun membenarkan hal tersebut.
Akan tetapi, dr. Boyke juga mengingatkan untuk tidak berhubungan intim terlalu lama.
"Main lama bagus, cuma kan mesti ngelihat juga (kondisi saat hubungan intim), jangan terlau lama," ujar dr. Boyke dalam kanal YouTube Malam Malam NET, dikutip dari Serambinews.com, Minggu (5/3/2023).
Bukan tanpa alasan durasi yang terlalu lama dilarang untuk dilakukan.
Baca Juga: Posisi Hubungan Intim Saat Hamil Muda, Coba Diterapkan Agar Aman
Hubungan intim yang terlalu lama dikhawatirkan berbahaya bagi kesehatan sang wanita.
Pasalnya, hubungan intim yang terlalu lama bisa menyebabkan keringnya cairan pada miss V sehingga mengakibatkan lecet pada organ kewanitaan.
"Kenapa jangan terlalu lama? Karena, buat perempuan juga enggak enak, bisa lecet jadi keburu kering," imbuhnya.
Lebih lanjut, dr. Boyke memberikan imbauan untuk kaum pria agar memikirkan kondisi pasangan saat berhubungan intim.
Jangan sampai kepuasan yang didapat justru membuat sang wanita menjadi terluka.
"Yang dipikirnya dapatnya enak, yang didapatnya lecet kan enggak enak jadinya," sambungnya.
Melansir dari ro.co, kalau bicara tentang durasi hubungan seks, jawabannya adalah selama Moms dan pasangan mau.
Namun, studi memang telah menemukan bahwa rata-rata durasi penetrasi yang diinginkan saat bercinta adalah 7-13 menit.
Tetapi, penyelidikan ilmiah tentang masalah ini menunjukkan antara 3 dan 13 menit.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine, para peneliti bertanya kepada sekelompok terapis seks berapa lama seks harus berlangsung (khususnya, seks vaginal penetratif).
Hasilnya 1–2 menit dinilai terlalu pendek. Sementara, 10–30 menit dianggap terlalu lama.
Baca Juga: Posisi Hubungan Intim dengan Gaya Lotus Disukai Pasangan, Apa Itu?
Di sisi lain, 3-7 menit dinilai memadai, dan 7-13 menit diinginkan.
Selain itu, terkait durasi rata-rata berhubungan seks, sebuah studi lain telah meneliti hal tersebut.
Peneliti meminta 500 pasangan untuk menekan stopwatch saat penetrasi dan kemudian saat ejakulasi selama satu bulan.
Durasi yang dilaporkan berkisar dari 33 detik hingga 44 menit. Tapi, rata-rata untuk seks vaginal adalah 3-7 menit.
Terlepas dari penelitian tersebut, sebenarnya jawaban dari pertanyaan ‘Berapa lama seks seharusnya berlangsung?’ adalah tergantung pada Moms dan pasangan.
Jangan sampai hal tersebut membuat Moms dan pasangan merasa buruk.
Apabila durasi bercinta selama ini dirasa terlalu lama, Moms sebaiknya mengomunikasikan hal tersebut pada pasangan.
Begitu juga, ketika hubungan intim terasa terlalu cepat. Moms bisa melakukan beberapa cara.
Mulai dari menggunakan metode berhenti dan mulai, memakai kondom atau krim, serta tisu ejakulasi dini.
Nah, itu dia Moms penjelasan tentang berhubungan intim terlalu lama dan durasi terbaik bercinta dengan pasangan.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Cara Membuat Obat Kuat dari Telur Bebek, Sederhana Bisa Langsung Praktekan di Rumah!
GIV Gelar Kompetisi 'The Beauty of GIVing' Guna Dukung Perjalanan Inspiratif Womenpreneur Indonesia
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR