Nakita.id - Berikut bacaan niat puasa Syaban.
Jika Moms mau melaksanakannya akan mendapat pahala dari Allah SWT karena telah menjalankan sunah-Nya.
Menurut kalender Hijriyah, besok (7/3/2023) bertepatan dengan pertengahan bulan-bulan Qomariyyah.
Itu artinya, Umat Islam sudah bisa mulai melaksanakan puasa sunnah Ayyamul Bidh bulan Syaban 1444 Hijriyah.
Puasa Ayyamul Bidh dikerjakan selama tiga hari saat lingkaran cahaya bulan terlihat sempurna atau yang disebut dengan bulan purnama.
Jika Moms ingin mendapatkan keutamaan puasa 1 Syaban, yang harus dilakukan pertama adalah membaca niat. Adapun bacaan niat puasa Syaban, sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu shouma ghodin 'an adaa'i sunnati Sya'bana lillaahi ta'aalaa
Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syaban esok hari karena Allah Ta'ala.
Untuk tata cara puasa Syaban, sebenarnya sama seperti puasa sunah lainnya:
Makan sahur lebih utama dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.
Baca Juga: Doa dan Amalan Malam Nisfu Syaban yang Bisa Dilakukan, Menjelang Ramadan
Pastikan mengonsumsi makanan yang halal dan bergizi yang mencukupi asupan kalori harian agar kuat berpuasa penuh.
Menjalankan waktu puasa merupakan hal paling esensial dalam ibadah puasa Syaban.
Disunnahkan untuk melakukan amalan-amalan baik lainnya seperti membaca Alquran, bersedekah, menjaga lisan, tersenyum, bekerja di jalan Allah, dan juga menolong orang lain.
Saat berpuasa, alangkah baiknya menghindari hal yang membatalkan
puasa. Seperti makan, minum dan lain sebagainya.
Selain itu, dianjurkan juga untuk tidak berbuat sesuatu yang sekiranya dapat mengurangi amalan berpuasa seperti misalnya bergunjing, berkata kotor, dan perbuatan maksiat lainnya.
Rasulullah SAW bersabda:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ
Artinya, "Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan." (HR an-Nasa'i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra). (Abul Fadl al-'Iraqi, al-Mughni 'an Hamlil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, h. 186).
Apabila telah memasuki waktu berbuka, segeralah berbuka. Ini menjadi anjuran Rasulullah SAW, sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Abu Darda:
"Tiga perkara yang merupakan akhlak para Nabi ialah menyegerakan berbuka puasa, mengakhirkan sahur dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri dalam shalat." (HR Thabrani).
Bulan Syaban menjadi waktu yang baik setelah Ramadhan untuk menunaikan ibadah puasa. Walaupun haditsnya dhaif, sebagian umat muslim tetap menjalankannya.
Baca Juga: Tata Cara dan Niat Puasa Nisfu Syaban Menjelang Bulan Ramadan
"Nabi Muhammad SAW ditanya tentang puasa paling utama setelah Ramadhan, Beliau menjawab bulan Syaban untuk memuliakan Ramadhan,".
Syaban menjadi salah satu bulan yang disukai oleh Rasulullah SAW.
Hal tersebut terdapat dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Nasa’i, dan Ahmad.
"Abdullah ibn Abu Qais mengatakan bahwa ia mendengar Aisyah RA berkata 'Bulan yang paling disukai Nabi SAW untuk berpuasa adalah bulan Syaban, kemudian beliau menyambungnya dengan puasa Ramadhan'," HR. Abu Daud, Nasa’i, dan Ahmad.
Puasa Syaban bisa diartikan sebagai penghormatan untuk menyambut bulan Ramadhan.
Hal tersebut disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.
Anas ibn Malik saat bertanya kepada Rasulullah SAW tentang puasa yang paling utama, Beliau menjawab "puasa Syaban sebagai penghormatan untuk menyambut puasa Ramadhan," HR. Tirmidzi.
Allah SWT akan mengangkat amalan baik manusia di bulan Syaban.
Selain itu, Allah SWT akan memberikan ampunan bagi umatnya yang memohon ampunan dengan sungguh-sungguh.
Malam Nisfu Syaban juga dikenal sebagai Laylatul Bara’ah yang di mana memiliki arti malam pengampunan dosa.
Maka dari itu, hal tersebut menjadi salah satu keutamaan puasa Syaban.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR