Pastikan mengonsumsi makanan yang halal dan bergizi yang mencukupi asupan kalori harian agar kuat berpuasa penuh.
Menjalankan waktu puasa merupakan hal paling esensial dalam ibadah puasa Syaban.
Disunnahkan untuk melakukan amalan-amalan baik lainnya seperti membaca Alquran, bersedekah, menjaga lisan, tersenyum, bekerja di jalan Allah, dan juga menolong orang lain.
Saat berpuasa, alangkah baiknya menghindari hal yang membatalkan
puasa. Seperti makan, minum dan lain sebagainya.
Selain itu, dianjurkan juga untuk tidak berbuat sesuatu yang sekiranya dapat mengurangi amalan berpuasa seperti misalnya bergunjing, berkata kotor, dan perbuatan maksiat lainnya.
Rasulullah SAW bersabda:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ
Artinya, "Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan." (HR an-Nasa'i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra). (Abul Fadl al-'Iraqi, al-Mughni 'an Hamlil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, h. 186).
Apabila telah memasuki waktu berbuka, segeralah berbuka. Ini menjadi anjuran Rasulullah SAW, sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Abu Darda:
"Tiga perkara yang merupakan akhlak para Nabi ialah menyegerakan berbuka puasa, mengakhirkan sahur dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri dalam shalat." (HR Thabrani).
Bulan Syaban menjadi waktu yang baik setelah Ramadhan untuk menunaikan ibadah puasa. Walaupun haditsnya dhaif, sebagian umat muslim tetap menjalankannya.
Baca Juga: Tata Cara dan Niat Puasa Nisfu Syaban Menjelang Bulan Ramadan
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR