Nakita.id - Kerap menjadi pertanyaan, berapa banyak frekuensi berhubungan intim dalam sehari?
Pertanyaan ini mungkin sering terlintas dalam pikiran Moms dan Dads.
Hubungan intim yang rutin sangat penting dalam pernikahan.
Selain baik untuk kesehatan, juga dapat menambah keromantisan antara suami istri.
Dikutip dari Ben's Natural Health, setiap hubungan memiliki jumlah sesi seks dan proses gairah yang disukai.
Suasana seks memengaruhi keinginan orang untuk berhubungan intim.
Jika ingin melakukannya setiap hari, beberapa kali sehari, atau jarang tidak apa-apa.
Secara keseluruhan, frekuensi seks tidak masalah. Selama Moms dan Dads bahagia, dapat melakukan hubungan intim sebanyak atau sesedikit yang diinginkan.
Secara fisik, tidak ada salahnya melakukan hubungan seks berkali-kali dalam sehari.
Ini menjadi cara yang bagus untuk melepaskan hormon positif, mencapai orgasme, dan tenaga.
Namun secara psikologis, berhubungan seks berkali-kali dalam sehari bisa menjadi hal yang monoton bagi sebagian orang.
Baca Juga: Lakukan Hubungan Intim di Masa Istri Sudah Menopause Apakah Aman? Ketahui Penjelasannya di Sini
Berapa banyak frekuensi berhubungan intim dalam sehari tentunya akan bervariasi dari orang ke orang.
Hal ini bergantung pada perilaku, stamina, keinginan, dan pandangan orang tentang seks.
Meskipun tidak ada salahnya melakukan hubungan seks setiap hari, namun hal itu dapat menyebabkan beberapa masalah fisik, diantaranya:
- Mengembangkan rasa sakit pada organ intim
- Ketidaknyamanan genital (akibat cedera)
- Iritasi kulit
- Lepuh di lidah akibat seks oral (cenderung hilang dengan sendirinya)
- Penurunan sementara jumlah sperma
Tentunya banyak faktor yang dapat mempengaruhi seberapa sering melakukan hubungan intim.
Jika merasa sudah berlebihan, mungkin bisa mempertimbangkan kembali mengenai frekuensi berhubungan intim.
Semoga informasi di atas bermanfaat!
Baca Juga: Apakah Melakukan Hubungan Intim Satu Kali Bisa Langsung Terjadi Kehamilan? Ketahui Faktanya di Sini!
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR