Nakita.id - Berikut sederet hal yang harus diperhatikan dalam pemberian PMT di Posyandu menurut dokter spesialias anak.
PMT (Pemberian Makanan Tambahan) bisa Si Kecil dapatkan ketika melakukan pemeriksaan tumbuh kembang di Posyandu.
Mungkin sebagian orang berpikir, PMT sendiri hanya sekedar makanan biasa.
Padahal PMT diberikan kepada pengunjung Posyandu ada maksud dan tujuannya, Moms.
Maksud pemberian PMT ini adalah untuk bantu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak.
Karena masih banyak anak-anak Indonesia yang justru mengalami kekurangan gizi.
Bahkan beberapa diantaranya, sudah kekurangan gizi secara kronis atau stunting.
Stunting masih menjadi masalah besar yang harus dihadapi Indonesia.
Karena stunting ini masalah kesehatan yang bisa mengurangi generasi bangsa ke depannya.
Banyak anak-anak yang mengalami stunting justru tidak bisa terselamatkan nyawanya.
Selain itu, stunting juga bukan hanya menganggu pertumbuhan fisik anak.
Baca Juga: 3 Menu PMT Posyandu untuk Cegah Stunting Pada Anak, Masak di Rumah!
Kemampuan kongnitif anak yang mengalami stunting juga akan terganggu.
Oleh karena itu, Pemerintah terus menggencarkan pemberian PMT di Posyandu.
Eni Nuraeni Sekretaris TP PKK Kecamatan Johar Baru sekaligus Ketua Posyandu Dukuh I RW.004 Kelurahan Galur, Jakarta Pusat, mengaku, untuk dana PMT di Posyandu yang ada di lingkungannya, sudah ditanggung oleh Pemerintah.
Satu Balita ternyata mendapatkan jatah Rp.10.000 untuk pemberian PMT ini.
Selain itu, Posyandu juga mendapatkan dana subsidi yang dikumpulkan secara swadaya dari RT dan RW.
Dana tersebut digunakan untuk pemeliharaan alat-alat Posyandu.
Misalnya, batu batrai timbangan di Posyandu habis maka dana dari RT dan RW tersebutlah yang digunakan.
Pemberian dana PMT sendiri tentu saja membantu para kader Posyandu dalam menyiapkan makanan bergizi dan berkualitas baik untuk anak-anak.
Karena dengan PMT yang bergizi juga bisa menjadi daya tarik untuk anak mau datang ke Posyandu.
Eni juga menerangkan, penentuan menu PMT di Posyandu tentu saja tidak boleh sembarangan.
Menu-menu tersebut sudah ditentukan sejak awal tahun oleh kecamatan atau Puskesmas setempat.
Baca Juga: Resep Menu Sup Krim Jagung, Menu PMT Balita dari Posyandu yang Kaya Nutrisi
Setiap kelurahan tentu saja sudah diberikan menu PMT yang berbeda-beda, Moms.
Menu-menu yang diberikan juga sudah dipantau oleh tenaga ahli gizi dari Puskesmas.
Sehingga tingkat keamanannya, untuk anak-anak juga tidak usah diragukan lagi.
Selain itu, kader Posyandu juga mendapatkan pelatihan dalam pemberian PMT.
Mulai dari pemasakannya, hingga penyajiannya secara tepat.
Supaya kandungan vitamin yang ada di PMT tersebut tidak rusak.
Sehingga anak-anak pun bisa mendapatkan khasiat dari makanan bergizi tersebut.
"Kader Posyandu sudah diberikan pengajaran pemasakannya, supaya vitaminnya utuh, nutrisinya, tidak rusak, penyajiannya, bersih," kata Bu Eni dalam wawancara bersama Nakita, Rabu (1/3/2023).
Sementara menurut dr. Abdullah Reza, Sp.A dari RSIA Bunda, Menteng, Jakarta Pusat, menyarankan, supaya PMT yang dibuat di Posyandu mengandung karbohidrat, protein dan lemak.
"Pada prinsipnya, makanan untuk anak harus mengandung karbohidrat, protein, dan lemak," tuturnya, dalam peliputan khusus bersama Nakita, Selasa (7/3/2023).
Tetapi karbohidrat yang diberikan kepada anak di bawah 2 tahun harus yang rendah serat ya, Moms.
Baca Juga: Resep Menu PMT Balita Kolak Kacang Hijau Bergizi Tinggi untuk Si Kecil
Kemudian, untuk proteinnya, baru diberikan yang berlemak.
"Dimana karbohidratnya, untuk anak usia di bawah dua tahun yakni rendah serat, proteinnya, dikasih yang berlemak," sambungnya.
dr. Abdullah juga mengatakan, pemberian PMT tidak ada salahnya, diberikan sesuai dengan kebudayaan setempat.
Misalnya, di daerah Jawa yang notabennya, lebih suka makanan manis maka silahkan saja membuat makanan manis untuk anak.
"Makanannya, harus disesuaikan dengan kebudayaan setempat. Misalnya, orang Jawa suka manis bikin opor, its okay," tuturnya.
Peran Perempuan Dalam Pelayanan Posyandu
dr. Abdullah juga sangat mengapresiasi para kader perempuan yang memberikan pelayanan di Posyandu.
Karena dr. Abdullah yakin, perempuan lah yang lebih tahu terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak.
"Kader Posyandu itu kebanyakan kader perempuan. Intinya, terimakasih kepada peran perempuan yang menjadi kader Posyandu karena kalian lebih tahu tentang tumbuh kembang anak," ucapnya.
Ia juga mengucapkan terimakasih atas pengabdian semua kader. Namun, dr. Abdullah juga mengingatkan supaya para kader Posyandu tidak lupa untuk terus ugrade ilmu.
"Terimakasih atas pengabdiannya tapi jangan lupa untuk upgrading ilmu," tutupnya.
Itu dia Moms, sederet hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan PMT di Posyandu, semoga bisa dijadikan sebagai acuan ya!
Baca Juga: Ini Dia Sederet Menu PMT Posyandu yang Bisa Dibuat Sendiri di Rumah
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR