Karena Posyandu ini memiliki banyak manfaat untuk sebuah desa.
"Jadi sebenarnya, sangat mudah. Karena ini, memang sangat bermanfaat, bagi desa, serta penggerak-penggeraknya, di desa ini banyak sekali," tuturnya.
Dr. Eko mengatakan, kader Posyandu sebenarnya, tidak harus selalu wanita.
Namun, memang faktanya, kaum perempuan mendominiasi pelayanan Posyandu.
"Sebenarnya, tidak ada ketentuan harus wanita. Namun, demikian yang mendominasi pelayanan terpadu ini adalah ibu-ibu," ucap dr. Eko.
Pasalnya, Posyandu yang ada di desa-desa lebih bersentuhan dengan pemantauan tumbuh kembang anak.
Seperti cara penimbangan, pengkuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala, pengukuran lengan atas, serta meningkatkan gizi.
Hal-hal tersebut sepertinya, para perempuan yang lebih memahami.
Tetapi tidak menutup kemungkinan juga, bahwa para pria ikut berkontribusi dalam pelayanan Posyandu.
Karena semakin banyak masyarakat yang berpartisipasi maka pelayanan Posyandu pun akan semakin berkualitas.
Balita yang ada di lingkungan tersebut pun juga akan lebih terpantau kesehatannya, sehingga bia terhindar dari masalah gangguan tumbuh kembang termasuk stunting.
Baca Juga: Posyandu atau Dokter Spesialis Anak, Apakah Harus Dikunjungi Secara Seimbang?
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR