Penelitian menunjukan bahwa menyusui selama lebih dari 4 bulan memiliki penurunan yang signifikan dalam kemungkinan bayi mengalami kelebihan berat badan dan obesitas.
Hal ini bisa terjadi karena perkembangan bakteri usus yang berbeda.
Bayi yang disusui memiliki jumlah bakteri usus menguntungkan yang lebih tinggi, yang dapat memengaruhi penyimpanan lemak.
Lebih lanjut lagi, bayi yang diberi ASI juga memiliki lebih banyak leptin dalam sistemnya daripada bayi yang diberi susu formula.
Leptin adalah hormon kunci untuk mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak.
Bayi yang disusui juga mengatur sendiri asupan susunya.
Mereka lebih baik makan hanya sampai mereka puas dengan rasa lapar mereka, yang membantu mereka mengembangkan pola makan yang sehat.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa menyusui bayi secara eksklusif mencegah bayi menderita penyakit tertentu.
Dilansir dari Parents, manfaat menyusui mengurangi risiko virus, gastroenteritis, infeksi telinga, dan infeksi pernapasan.
Menurut American Diabetes Association, bayi yang disusui memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 1 dan kelebihan berat badan atau obesitas di kemudian hari, yang merupakan faktor risiko diabetes tipe 2.
Selain itu, penelitian telah menghubungkan pemberian ASI atau menyusui yang berkepanjangan dengan penurunan risiko leukemia dan limfoma pada anak.
Baca Juga: Jangan Asal Sebut Moms, Anak Bertubuh Pendek Belum Tentu Terkema Stunting Ini Fakta Penjelasannya
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR