Nakita.id - Yuk, Moms ketahui beberapa fungsi posyandu untuk menangani stunting pada anak.
Sampai saat ini stunting masih menjadi perhatian pemerintah Indonesia.
Pemerintah terus menerus berusaha untuk mengatasi masalah yang satu ini.
Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh Moms dan Dads adalah dengan rutin pergi ke posyandu.
Ya, posyandu memiliki program untuk mengurangi angka stunting pada anak-anak.
Ini dia beberapa fungsi posyandu dalam penanganan stunting pada anak.
1. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Biasanya, setiap pergi ke posyandu, Moms dan si Kecil akan diberikan PMT atau pemberian makanan tambahan.
Pemberian makanan tambahan ini bertujuan untuk menambah asupan nutrisi anak.
Setiap diadakan kegiatan posyandu, menu PMT berbeda-beda.
Tentunya, menu PMT disajikan dalam keadaan segar dan dari bahan-bahan bernutrisi dan berkualitas.
Baca Juga: Jenis Menu Makanan Sehari-hari yang Baik untuk Cegah Anak Stunting
2. Pemberian Vitamin A Pendamping ASI
Selain diberikan makanan tambahan, anak juga akan diberikan vitamin A.
Pemberian vitamin A ini diberlakukan secara gratis sehingga Moms bisa mendapatkannya secara percuma.
Nantinya, pihak posyandu akan mendata dan menanyakan pada Moms apakah anak sudah mendapatkan vitamin A beberapa bulan belakangan.
Biasanya, pemberian vitamin A bersamaan dengan pemberian obat cacing, yaitu pada bulan Februari - Maret dan Agustus - September.
3. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) untuk Ibu Hamil
Tahukah Moms bahwa pemberian tablet tambah darah atau TTD pada ibu hamil merupakan salah satu cara untuk mengurangi angka stunting? Bagaimana bisa?
Melansir dari Kompas Health, anemia pada ibu hamil mengakibatkan gizi anak tidak tercukupi.
Saat janin atau anak tidak mendapatkan gizi yang cukup, maka tumbuh kembangnya akan terganggu dan memicu stunting.
4. Imunisasi Dasar Lengkap
Imunisasi dasar lengkap juga penting untuk didapatkan oleh anak usia di bawah 5 tahun agar memiliki sistem imunitas yang baik.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dalam Materi Penyuluhan Cegah Stunting di Posyandu
Dengan begitu, anak tidak akan mudah sakit.
5. Pemantauan Pertumbuhan Balita
Terakhir, posyandu juga berhak untuk melakukan pemantauan pertumbuhan balita.
Dengan begitu para kader mampu untuk memastikan apakah semua anak mengalami pertumbuhan yang berarti.
Jika diketahui ada anak yang pertumbuhannya terhambat, kader posyandu akan menyarankan orangtuanya untuk berkonsultasi ke dokter.
1. Anak tidak tumbuh dengan kecepatan normal sesuai usianya.
2. Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya.
3. Kemampuan fokus dan memori belajarnya dibawah rata-rata dan mengalami gangguan konsentrasi bisa berpengaruh pada cara berkomunikasi.
4. Usia 8 – 10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang di sekitarnya.
5. Berat badan balita tidak naik bahkan cenderung menurun karena malnutrisi.
6. Anak mudah terserang berbagai penyakit infeksi
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR