Nakita.id – Sunting merupakan permasalahan yang menjadi perhatian bagi berbagai pihak.
Gangguan pada pertumbuhan tersebut kerap dialami pada anak-anak dengan berbagai alasan.
Terdapat beberapa dampak jangka panjang pada anak yang mengalami stunting.
Dampak perawakan yang lebih pendek dan beberapa dampak lainnya seperti risiko tinggi penyakit dan perkembangan mental dan kognitif yang tertunda.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang disebabkan karena gizi buruk hingga infeksi berulang.
Ini adalah indikasi utama malnutrisi dan infeksi seperti diare, cacingan pada anak usia dini dan malnutrisi selama pertumbuhan janin yang disebabkan oleh ibu yang kekurangan gizi.
Menurut Kemenkes RI, balita yang stunting memiliki panjang atau tinggi badan di bawah kisaran normal.
Selain tubuh yang berperawakan pendek dari anak seusianya, ciri-ciri lainnya juga termasuk sebagai berikut :
1. Pertumbuhan melambat.
Pertumbuhan yang tertunda terjadi ketika seorang anak tidak tumbuh dengan kecepatan normal sesuai usianya.
Bisa juga didiagnosis pada anak yang tinggi badannya dalam kisaran normal, tapi kecepatan pertumbuhannya melambat.
Baca Juga: Indikator Anak Stunting di Indonesia, Simak Penjelasannya Moms!
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR