Nakita.id - Di mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA kelas XII kurikulum merdeka, ada materi mengenai novel.
Novel merupakan karya prosa fiksi yang panjang.
Isi dari novel yaitu mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dan orang-orang sekitarnya.
Di dalam novel, ada bagian menonjolkan watak dan sifat setiap tokoh.
Pada setiap novel ada unsur intrinsik atau unsur yang membangun cerpen dari dalam.
Unsur intrinsik terdiri dari tokoh, alur, latar, sudut pandang, dan tema.
Berikut penjelasan lengkapnya mengenai unsur-unsur intrinsik novel.
Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam cerita.
Tokoh cerita adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya fiksi yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan (Nurgiyantoro, 2012: 165).
Tokoh dalam novel dibedakan berdasarkan dari segi peranan atau tingkat kepentingan pada novel itu.
Tokoh utama merupakan tokoh yang sangat penting pada novel tersebut.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Novel Sejarah, Bacaan Penuh Inspirasi untuk Remaja
Sementara tokoh tambahan merupakan tokoh yang tidak terlalu diceritakan.
Alur atau plot adalah rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hubungan kausalitas.
Di dalam alur terdapat peristiwa yang saling berelasi dalam peran masing-masing, baik sebagai sebab maupun sebagai akibat
sehingga menciptakan konflik.
Pada alur terkandung berbagai peristiwa seperti konflik dan klimaks.
Peristiwa merupakan peralihan dari satu situasi kepada situasi yang lain, baik peristiwa fungsional (penentu bagi perkembangan alur), kaitan (satu peristiwa dikaitkan dengan peristiwa yang lain agar masuk akal), maupun acuan (peristiwa yang diacu melalui tokoh).
Konflik merupakan peristiwa yang memunculkan kejadian-kejadian yang sangat penting yang disebabkan oleh adanya interaksi antartokoh, tokoh dengan masyarakat, tokoh dengan dirinya sendiri dalam dua atau lebih masalah yang bertentangan.
Klimaks merupakan konflik yang mencapai tahap memuncak dan tak terhindarkan.
Latar merupakan gambaran yang digunakan untuk menempatkan peristiwa di dalam suatu penceritaan fiksi.
Setting atau latar terdiri dari tempat, waktu, dan sosial.
Latar tempat berkaitan dengan kondisi geografis.
Acuannya dapat berupa pusat keramaian, pusat perbelanjaan, pusat olahraga, pusat perdesaan, pusat perkotaan, sekolah, rumah, dan lain-lain.
Latar waktu berkaitan dengan kondisi abad, dasawarsa, abad, tahun, bulan, hari, jam, zaman, maupun historis.
Latar sosial berkaitan dengan kondisi tokoh atau masyarakat yang digambarkan dalam cerita.
Acuannya dapat berupa lapisan dalam masyarakat, budaya masyarakat, seni pada masa tertentu, cara berpikir masyarakat pada masa tertentu, kehidupan beragama, dan sebagainya.
Pengfertian sudut pandang yaitu memasalahkan siapa yang bercerita.
Pencerita akan menempatkan tokoh melalui berbagai cara atau pandangan dalam menampilkan tokoh, laku, latar, dan peristiwa untuk menata cerita fiksi kepada pembaca.
Sudut pandang dibedakan menjadi sudut pandang orang pertama dan orang ketiga.
Cerita yang penyampaiannya dilakukan oleh seorang tokoh aku/saya secara langsung atau yang ada dalam disebut
sebagai sudut pandang orang pertama.
Tema merupakan pokok pikiran atau dasar sebuah cerita yang memiliki kaitan dengan makna kehidupan.
Pada novel, penulis akan menyajikan makna kehidupan, mengajak pembaca untuk melihat, merasakan, dan menghayati makna kehidupan tersebut dengan cara memandang permasalahan itu sebagaimana ia memandangnya.
Itulah dia penjelasan mengenai menganalisis novel pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA kelas 11 kurikulum merdeka.
Semoga bermanfaat!
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR